Akibat Anomali Cuaca, Produksi Garam di Pamekasan Tertunda

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Wednesday, 28 May 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Diberitakan bahwa untuk musim produksi garam di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, hingga akhir bulan Mei 2025 masih belum dimulai.

Hal ini disebabkan oleh anomali cuaca yang terus berlangsung, di mana intensitas hujan yang tinggi membuat para petambak garam tidak dapat memulai proses produksi seperti biasanya.

Sebagaimana diketahui, proses produksi garam sangat bergantung pada cuaca cerah dan panas matahari yang optimal.

Dalam kondisi normal, para petambak sudah memulai proses produksi sejak bulan Mei.

Namun, cuaca yang tak menentu dan masih seringnya hujan turun di wilayah Pamekasan menjadi kendala utama bagi petambak garam untuk mengolah lahan mereka.

Salah seorang petambak dari Desa Bunder, Kecamatan Pademawu, bernama Supriyadi, menjelaskan bahwa pada umumnya, masa produksi garam dimulai di pertengahan atau akhir Mei.

Baca Juga :  Perusahaan Industri: Mengolah Bahan Mentah Menjadi Produk Siap Pakai

Namun karena curah hujan masih cukup tinggi, dirinya bersama petambak lain belum bisa memulai aktivitas tersebut.

Ia memperkirakan bahwa proses produksi kemungkinan besar baru bisa dimulai pada bulan Juli jika kondisi cuaca mulai stabil dan panas mulai mendominasi.

Supriyadi menambahkan, saat ini sebagian besar petambak garam di wilayahnya memilih untuk melakukan kegiatan pemeliharaan tambak, seperti perbaikan tanggul dan saluran air, sambil menunggu cuaca benar-benar mendukung.

Langkah ini dilakukan agar ketika cuaca membaik, mereka bisa langsung memulai proses produksi tanpa harus melakukan banyak perbaikan terlebih dahulu.

Hal seperti ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi para petambak.

Selain harus menunda produksi, mereka juga berisiko mengalami kerugian finansial akibat mundurnya masa panen.

Baca Juga :  Pemkab Lumajang Salurkan BLT Dana Desa, Bupati Indah Turun Langsung Pastikan Bantuan Tepat Sasaran

Beberapa petambak bahkan khawatir bahwa musim garam tahun ini akan lebih pendek dari biasanya, sehingga jumlah produksi garam bisa menurun secara signifikan.

Sebagai informasi, wilayah Pamekasan dikenal sebagai salah satu sentra produksi garam rakyat di Pulau Madura.

Setiap tahun, ribuan ton garam diproduksi dari lahan tambak rakyat yang tersebar di berbagai kecamatan, termasuk Pademawu, Galis, dan Tlanakan.

Oleh karena itu, gangguan produksi garam akibat cuaca tidak hanya berdampak pada ekonomi petambak, tetapi juga bisa mempengaruhi distribusi garam secara nasional.

Selain gangguan produksi, cuaca tak menentu juga berpotensi mempengaruhi kualitas garam yang dihasilkan.

Produksi yang dipaksakan di tengah kondisi cuaca yang belum ideal bisa menyebabkan garam memiliki kadar air tinggi, sehingga nilai jualnya menurun.

Baca Juga :  Panen Raya Padi di Jember Berbuah Hasil Memuaskan Meski Dihantam Angin, Harga Gabah Masih Di Bawah HET

Oleh sebab itu, para petambak memilih untuk menunggu kondisi yang benar-benar stabil guna memastikan bahwa garam yang diproduksi nantinya memiliki kualitas terbaik dan tentunya bisa dijual dengan harga yang layak di pasaran.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Pemkab Lumajang Salurkan BLT Dana Desa, Bupati Indah Turun Langsung Pastikan Bantuan Tepat Sasaran
Penerima Bansos Terlibat Judi Online, Pakar UMS Soroti Pendataan dan Literasi Keuangan
Distribusi BBM di Jember Kembali Normal, Masyarakat Diminta Hindari Panic Buying
Bulog Tulungagung Telusuri Dugaan Penjualan Beras Bantuan Pangan Secara Online
DKPP Kediri Intensifkan Pemantauan Harga Pangan di 10 Pasar Tradisional
Kampung Madu Kediri: Wisata Edukasi dan Sentra Produksi Madu Berkualitas
Strategi UMKM Kuliner Malang Bertahan di Tengah Kenaikan Harga Bahan Baku
Bupati Lamongan Kukuhkan Pengurus Baru Dekranasda 2025–2030, Dorong UMKM Naik Kelas

Berita Terkait

Wednesday, 30 July 2025 - 21:00 WIB

Pemkab Lumajang Salurkan BLT Dana Desa, Bupati Indah Turun Langsung Pastikan Bantuan Tepat Sasaran

Wednesday, 30 July 2025 - 20:30 WIB

Penerima Bansos Terlibat Judi Online, Pakar UMS Soroti Pendataan dan Literasi Keuangan

Wednesday, 30 July 2025 - 19:30 WIB

Bulog Tulungagung Telusuri Dugaan Penjualan Beras Bantuan Pangan Secara Online

Wednesday, 30 July 2025 - 19:00 WIB

DKPP Kediri Intensifkan Pemantauan Harga Pangan di 10 Pasar Tradisional

Tuesday, 29 July 2025 - 21:00 WIB

Kampung Madu Kediri: Wisata Edukasi dan Sentra Produksi Madu Berkualitas

Berita Terbaru

Bisnis

Cara Menyusun To Do List yang Efektif untuk Pebisnis yang Sibuk

Thursday, 31 Jul 2025 - 09:00 WIB