Di Kediri Harga Cabai Rawit Anjlok, Petani dan Pedagang Harap Stabilitas Menjelang Idul Adha

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Tuesday, 13 May 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Harga cabai rawit di Kabupaten Kediri tengah mengalami penurunan tajam, bahkan menyentuh angka setengah dari harga normal.

Cabai rawit prentol atau tumi 99 menjadi salah satu varietas yang ikut terdampak, yang kini dijual dengan harga antara Rp12.000 per kilogram.

Padahal, menurut perhitungan Break Even Point (BEP) petani, harga ideal untuk menutupi biaya produksi seharusnya berkisar di angka Rp24.000 per kilogram.

Fenomena penurunan harga ini disoroti oleh Wawan, seorang pedagang cabai di Pasar Induk Pare, Kabupaten Kediri.

Fluktuasi harga cabai sangat dipengaruhi oleh jumlah pasokan yang masuk ke pasar serta volume pengiriman cabai ke luar daerah.

Menurutnya, harga bisa berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi permintaan dan ketersediaan barang di pasar.

Wawan juga merinci harga rata-rata untuk beberapa jenis cabai yang beredar di pasaran.

Baca Juga :  Harga Cabai Rawit Turun di Pasar Induk Pare: Industri Mulai Serap, Pasokan Melimpah dari Kediri dan Sekitarnya

Untuk cabai ori, harga stabil biasanya berada di kisaran Rp21.000 hingga Rp22.000 per kilogram.

Sementara itu, jenis asmoro tidar yang berkualitas baik dijual seharga Rp18.000 hingga Rp20.000.

Cabai merah besar dengan kualitas terbaik dipasarkan sekitar Rp20.000 hingga Rp21.000, sedangkan cabai keriting berkualitas bagus mencapai harga Rp25.000 per kilogram.

Di sisi lain, kondisi di lapangan juga diperkuat oleh pernyataan Bagus Ananto, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Marsudi Tani dari Desa Brenggolo, Kecamatan Plosoklaten, yang merupakan salah satu sentra utama tanaman cabai di Kediri.

Bagus menyampaikan bahwa saat ini masa tanam cabai di wilayahnya telah berakhir.

Para petani di desa tersebut telah mengganti tanaman cabai dengan komoditas lain seperti padi dan jagung.

Baca Juga :  Surabaya dan Blitar Siapkan Kerjasama Strategis di Bidang Pemerintahan dan Pariwisata

Ia juga menjelaskan bahwa proses tanam cabai baru kemungkinan besar akan dimulai kembali pada bulan Juni hingga Juli yang akan datang.

Untuk saat ini, harga jual cabai di tingkat petani berkisar antara Rp12.000 sampai Rp13.000 per kilogram.

Bukan hanya itu, Wawan juga menambahkan bahwa pasokan cabai yang masuk ke Pasar Induk Pare sebagian besar berasal dari area Malang, Blitar, dan juga Kediri sendiri.

Ia memprediksi bahwa menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, sekitar lima hari sebelumnya, harga cabai berpotensi mengalami kenaikan, terutama untuk pengiriman antar provinsi seperti ke wilayah Jabodetabek.

Namun, ia juga mencatat bahwa tahun ini daya beli masyarakat diprediksi menurun. Hal ini karena Hari Raya Idul Adha bertepatan dengan momen masuk tahun ajaran baru sekolah,

Baca Juga :  Bambang Haryo Dorong Percepatan Program Prabowo di Desa: Fokus Ketahanan Pangan dan Penanggulangan DBD di Sidoarjo

yang membuat pengeluaran rumah tangga meningkat di luar kebutuhan konsumsi pangan.

Kondisi ini berpotensi menyebabkan terjadinya penumpukan pasokan cabai, karena permintaan pasar tidak sebanding dengan ketersediaan barang.

Ditambah lagi, serapan industri yang berkurang akibat libur panjang dapat memperparah situasi.

Sebagai pelaku usaha, Wawan berharap agar harga cabai tidak terus menurun dan bisa kembali stabil.

Ia menyampaikan bahwa baik pedagang maupun petani sangat berharap harga cabai tidak anjlok hingga di bawah Rp20.000 per kilogram.

Stabilitas harga dinilai sangat penting untuk menjaga keberlanjutan usaha petani dan kelancaran distribusi cabai di pasar lokal maupun luar daerah.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Pemkab Pamekasan Targetkan Serapan Tembakau Capai 29 Ribu Ton pada Akhir Musim Panen 2025
Pemprov Jatim Gelar Pasar Murah ke-118 di Magetan, Jaga Daya Beli dan Tekan Inflasi Daerah
Dispertabun Kediri Bentuk Koperasi Organik untuk Wujudkan Kemandirian Pupuk Petani
Pemkab Bondowoso Dorong Kerja Sama Strategis untuk Kembangkan Pasar Hewan dan Balai Benih Ikan
Ekspor Perdana: 15 Ton Kopi Arabika Argopuro Situbondo Tembus Pasar Jeddah, Bukti UMKM Berdaya Saing Global
Link Resmi Antrian KJP Pasar Jaya 2025: Hindari Penipuan, Daftar Hanya Lewat Situs Ini
Simulasi Tabel Angsuran KUR BRI Oktober 2025: Cicilan Mulai Rp 21 Ribu per Bulan, Cek Rinciannya di Sini
Rincian Lengkap Besaran Bantuan PKH Tahap 4 Tahun 2025 dan BPNT: Cek Jumlah Uang yang Diterima Penerima Manfaat

Berita Terkait

Monday, 6 October 2025 - 21:00 WIB

Pemkab Pamekasan Targetkan Serapan Tembakau Capai 29 Ribu Ton pada Akhir Musim Panen 2025

Monday, 6 October 2025 - 20:30 WIB

Pemprov Jatim Gelar Pasar Murah ke-118 di Magetan, Jaga Daya Beli dan Tekan Inflasi Daerah

Monday, 6 October 2025 - 20:00 WIB

Dispertabun Kediri Bentuk Koperasi Organik untuk Wujudkan Kemandirian Pupuk Petani

Monday, 6 October 2025 - 19:30 WIB

Pemkab Bondowoso Dorong Kerja Sama Strategis untuk Kembangkan Pasar Hewan dan Balai Benih Ikan

Monday, 6 October 2025 - 19:00 WIB

Ekspor Perdana: 15 Ton Kopi Arabika Argopuro Situbondo Tembus Pasar Jeddah, Bukti UMKM Berdaya Saing Global

Berita Terbaru