UMKMJATIM.COM – Di wilayah Dasuk, Sumenep dan sekitarnya, ada satu hidangan sarapan yang sangat populer dan digemari oleh masyarakat lokal, yaitu Palotan Pindang.
Menu khas ini dikenal bukan hanya karena cita rasanya yang menggugah selera, tetapi juga karena kandungan gizinya yang lengkap, menjadikannya pilihan utama sebagai santapan pagi.
Palotan Pindang adalah kuliner yang disajikan berupa ketan sebagai sumber utama karbohidrat, dipadukan dengan ikan pindang serta udang sebagai sumber protein hewani.
Tambahan parutan kelapa muda di atasnya memperkaya tekstur dan rasa, memberikan sentuhan gurih alami yang menggoda.
Tidak hanya itu, sajian ini biasanya disandingkan dengan sambal bajak khas Madura yang pedas dan segar, serta secangkir kopi panas yang menambah kenikmatan saat disantap di pagi hari.
Salah satu penjual Palotan Pindang yang cukup dikenal di Dasuk adalah Mak Iya, seorang perempuan berusia 64 tahun yang telah bertahun-tahun meracik dan menjual kuliner khas ini.
Ia menyampaikan bahwa menu ini awalnya hanya dibuat sebagai sarapan keluarga di rumah, mengikuti kebiasaan turun-temurun dari para leluhur mereka.
Setiap pagi, Palotan Pindang selalu hadir di meja makan sebagai makanan pokok keluarga besar mereka.
Dalam wawancaranya dengan RRI pada Kamis (1/5/2025), Mak Iya mengungkapkan bahwa pada awalnya hidangan ini juga sering dibagikan kepada tetangga sekitar.
Melihat antusiasme dan komentar positif dari para tetangga, akhirnya ia memutuskan untuk mulai menjualnya. Ternyata, sambutan dari masyarakat sangat baik.
Cita rasa tradisional yang ditawarkan membuat banyak pelanggan merasa cocok dan terus datang kembali.
Walaupun kini sudah banyak penjual lain yang turut menyajikan menu serupa di berbagai tempat, termasuk kawasan kota, Mak Iya tetap percaya diri dengan kualitas dan keaslian dagangannya.
Ia menekankan bahwa bahan-bahan yang digunakannya benar-benar dipilih dengan teliti.
Ketan yang digunakan berasal dari ketan lokal tanpa campuran beras lain, sementara ikan pindang dan udangnya langsung didatangkan dari laut dalam kondisi segar.
Keunikan rasa yang ditawarkan oleh Palotan Pindang buatan Mak Iya inilah yang membuatnya tetap menjadi pilihan favorit masyarakat.
Tidak hanya nikmat, makanan ini juga bernilai gizi tinggi karena mengandung karbohidrat, protein, dan lemak sehat dari kelapa muda.
Pantas saja jika Palotan Pindang bukan sekadar menu sarapan biasa, melainkan juga bagian dari warisan budaya kuliner lokal yang patut dijaga dan dilestarikan.
Dengan keberadaan kuliner tradisional seperti Palotan Pindang, Dasuk tidak hanya mempertahankan cita rasa lokal, tetapi juga memperkenalkan kekayaan kuliner khas Madura kepada masyarakat luas.
Jika berkunjung ke wilayah ini, mencicipi Palotan Pindang tentu menjadi pengalaman kuliner yang tak boleh dilewatkan.***