UMKMJATIM.COM – Seiring dengan meningkatnya tren bercocok tanam dan penghiasan ruang dengan tanaman hias, kebutuhan terhadap perlengkapan pendukung seperti pot tanaman juga mengalami lonjakan permintaan yang signifikan.
Kondisi ini membuka peluang besar bagi masyarakat desa untuk menjalankan usaha pembuatan pot tanaman sebagai salah satu alternatif bisnis kreatif dengan modal terjangkau namun menghasilkan keuntungan menggiurkan.
Tidak hanya fokus pada tanaman hias, perkembangan bisnis di sektor pertanian dan hobi taman turut mendorong permintaan terhadap perlengkapan lainnya seperti alat tanam, pupuk, pestisida, dan media tanam.
Namun dari sekian banyak kebutuhan tersebut, pot tanaman menempati posisi penting karena menjadi bagian utama dalam tampilan estetika tanaman.
Pot Tanaman Unik: Daya Tarik Tersendiri Bagi Pembeli Kota
Masyarakat perkotaan cenderung memiliki ketertarikan terhadap produk kerajinan yang khas, estetis, dan memiliki nilai seni.
Oleh karena itu, pot tanaman dengan desain unik dan bahan alami banyak diminati.
Inilah celah yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha di kampung untuk menciptakan produk bernilai jual tinggi.
Pembuatan pot tanaman bisa divariasikan dengan bentuk-bentuk kreatif yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga fungsional.
Pot dari bahan tanah liat, semen, kayu, atau bahkan porselen buatan tangan kerap menjadi pilihan utama di pasar urban karena tampilannya yang otentik serta kesan alami yang ditampilkan.
Ragam Bahan Baku dan Skala Produksi Fleksibel
Kelebihan dari usaha ini terletak pada fleksibilitas pemilihan bahan baku.
Pengrajin di desa dapat memanfaatkan berbagai sumber daya lokal seperti tanah liat yang mudah ditemukan, semen yang terjangkau, limbah kayu yang bisa didaur ulang, hingga plastik bekas yang dapat disulap menjadi pot menarik.
Bahkan, pot dari bahan alami seperti bambu juga mulai dilirik pasar karena ramah lingkungan.
Produksi pot tanaman tidak memerlukan mesin besar.
Proses pembuatan dapat dilakukan secara manual, memungkinkan usaha ini dimulai dengan skala kecil dari rumah.
Selain itu, hasil produksi dapat dijual dalam bentuk eceran atau grosir, tergantung pada permintaan pasar.
Potensi Omset dan Target Pasar
Dalam satu bulan, omset usaha pembuatan pot tanaman bisa mencapai Rp5.000.000 bahkan lebih, tergantung volume penjualan dan jenis produk yang dihasilkan.
Harga jual pot sangat bervariasi, mulai dari Rp20.000 untuk ukuran kecil, hingga Rp250.000 untuk pot besar dengan desain eksklusif.
Target pasar bisnis ini meliputi penghobi tanaman hias, pemilik kafe atau restoran yang mengusung konsep taman, pemilik rumah, hingga pelaku usaha lanskap.
Selain menjual langsung ke konsumen, produk juga bisa dipasarkan melalui media sosial, marketplace, atau bekerja sama dengan toko tanaman dan florist.
Usaha pembuatan pot tanaman merupakan salah satu pilihan bisnis menjanjikan di pedesaan yang patut dipertimbangkan.
Dengan memanfaatkan bahan lokal, kreativitas dalam desain, serta pemasaran yang tepat, bisnis ini dapat berkembang pesat.
Pot tanaman tidak hanya berfungsi sebagai wadah, tetapi juga menjadi elemen dekoratif yang mampu meningkatkan nilai jual tanaman itu sendiri.
Maka dari itu, jangan ragu untuk memulai usaha kreatif ini dari kampung dengan potensi penghasilan yang terus bertumbuh seiring tren gaya hidup hijau.***