UMKMJATIM.COM – Disebutkan bahwa Pemerintah Kota Kediri telah meluncurkan inovasi baru untuk bantuan sosial berupa ATM Beras yang diperuntukkan bagi keluarga pada level miskin ekstrem.
Langkah ini menjadi bagian dari program unggulan dalam rangka menyambut 100 hari kerja Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, bersama wakilnya, Gus Qowim.
Peluncurannya sendiri dilakukan dengan simbolis pada Selasa, 27 Mei 2025, dan tentunya menjadi sorotan karena dianggap sebagai terobosan baru dalam menyalurkan bantuan secara transparan dan juga efisien.
Vinanda Prameswati menyampaikan bahwa peresmian awal dilakukan di rumah dinas Wali Kota Kediri sebagai simbol dimulainya implementasi program tersebut.
Namun, rencana jangka panjangnya adalah memperluas distribusi ATM beras ke seluruh 46 kelurahan yang ada di Kota Kediri.
Dalam tahap awal, sebanyak 80 keluarga penerima manfaat (KPM) telah menerima kartu ATM Beras.
Setiap kartu tersebut memungkinkan pemiliknya untuk mengambil 5 kilogram beras melalui mesin khusus yang telah disediakan.
Menurut penjelasan Vinanda, cara kerja ATM beras sangat sederhana dan mudah dipahami oleh masyarakat.
Pengguna hanya butuh menempelkan kartu ATM beras ke mesin, maka secara otomatis beras akan keluar dari dispenser mesin tersebut.
Sistem ini dirancang untuk memberikan layanan yang lebih modern, praktis, dan tepat sasaran dalam proses penyaluran bantuan sosial.
Program ATM Beras Mapan ini dilatarbelakangi oleh angka kemiskinan ekstrem di Kota Kediri yang saat ini berada di angka 6,51 persen.
Pemerintah kota menargetkan angka tersebut dapat ditekan melalui program bantuan pangan yang menyasar keluarga miskin ekstrem secara langsung.
Berdasarkan data dari P3KE (Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem), tercatat ada sebanyak 1.211 kepala keluarga (KK) yang termasuk dalam kategori sasaran penerima manfaat program ini.
Bagi keluarga yang belum mendapatkan kartu ATM beras, Pemkot Kediri tetap menyalurkan bantuan dalam bentuk beras kemasan.
Bantuan ini akan dikirimkan secara berkala melalui masing-masing kantor kelurahan hingga seluruh perangkat ATM beras selesai diproduksi dan siap dioperasikan di 46 kelurahan.
Vinanda menambahkan bahwa program ini juga merupakan wujud nyata dari visi dan misi Kota Kediri, khususnya misi pertama, yaitu menciptakan Kota Kediri yang maju melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat serta pembangunan ekonomi yang merata dan berkelanjutan.
Keberadaan ATM beras dianggap mampu mendukung sistem distribusi bantuan sosial yang lebih transparan, tertib, dan modern, sekaligus menjadi solusi jangka panjang dalam mengentaskan kemiskinan.
Inisiatif ini pun disambut baik oleh masyarakat dan diharapkan bisa menjadi model penyaluran bantuan yang dapat diterapkan di daerah lain.
Pemerintah Kota Kediri optimis bahwa melalui pendekatan teknologi dan pemerataan akses bantuan, kesejahteraan warga kurang mampu akan meningkat secara signifikan.***