UMKMJATIM.COM – Setelah resmi dilantik oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, pada 20 Februari 2025, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi bersama Wakil Bupati Dirham Akbar Aksara langsung bergerak cepat menunaikan janji-janji program kerjanya.
Pada Sabtu, 7 Juni 2025, keduanya menyampaikan capaian 100 hari kerja di guest house Pendopo Lokatantra.
Mengusung visi “Terwujudnya Kejayaan Lamongan yang Berkelanjutan”, pasangan ini menyoroti 10 pencapaian strategis yang menjadi fondasi awal pembangunan di Kabupaten Lamongan.
Pemerintah daerah menekankan tiga prioritas utama dalam kebijakannya, yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, pemerataan infrastruktur, serta penguatan sumber daya manusia (SDM) dan harmoni sosial.
Dalam waktu yang tergolong singkat, hasil konkret mulai terlihat dari berbagai sektor.
Program unggulan yang mendapat perhatian besar, salah satunya adalah swasembada pangan.
Menurut Bupati Yuhronur, keberhasilan Lamongan dalam bidang pertanian mulai menunjukkan hasil menggembirakan.
Hingga kini, tercatat panen gabah di Lamongan sudah mencapai angka lebih dari 534 ton, bahkan harga jualnya bisa melampaui harga patokan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Kelancaran distribusi pupuk turut mendukung produktivitas para petani di berbagai wilayah kecamatan.
Di sektor infrastruktur, meskipun proyek perbaikan jalan masih dalam tahap pemeliharaan, terutama untuk menutup lubang di ruas-ruas jalan utama,
dalam hal ini, pemerintah daerah memastikan bahwa proses lelang proyek pembangunan akan selesai pada bulan Juni atau Juli.
Setelah itu, peningkatan kualitas infrastruktur akan dilanjutkan di titik-titik strategis.
Kemajuan juga terlihat di bidang kesehatan. RSUD Ki Ageng Brondong sudah mulai beroperasi secara terbatas melalui soft launching.
Pemerintah daerah menargetkan grand launching akan dilaksanakan dalam waktu dua hingga tiga minggu ke depan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di kawasan pesisir.
Hal lain, persoalan pengelolaan sampah di Lamongan mulai mendapatkan solusi dengan pembangunan TPA di wilayah Dadapan.
TPA ini dibangun di atas lahan seluas empat hektare dan dirancang menggunakan sistem pengolahan sampah dengan nol residu,
sebagai upaya menyelesaikan masalah limbah di wilayah utara Lamongan secara berkelanjutan.
Untuk menata lalu lintas kota, pemerintah juga telah melengkapi beberapa titik perempatan dengan lampu lalu lintas, median jalan, serta rambu-rambu yang saat ini dalam tahap pengadaan dan pemasangan.
Perbaikan ini diharapkan bisa menciptakan keamanan dan juga kenyamanan bagi pengguna jalan.
Selain itu, pemberdayaan ekonomi lokal turut diperhatikan.
Produk UMKM telah dikurasi untuk menjangkau pasar nasional hingga internasional.
Dalam hal ini Pemerintah juga menyelesaikan pembentukan koperasi di seluruh desa dan kelurahan, yang tinggal menunggu proses legalisasi notaris.
Koperasi ini diharapkan menjadi penggerak utama hilirisasi produk pertanian dan peningkatan ekonomi desa.
Berdasarkan hasil survei independen yang dilakukan pada 20–27 Mei 2025, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Bupati dan Wakil Bupati mencapai angka 80,6%,
sebuah pencapaian tinggi yang mencerminkan kepercayaan publik terhadap program-program yang telah dijalankan.***