Anomali Cuaca Ancam Panen Tembakau di Sampang, Petani Harus Kerja Ekstra

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Sunday, 29 June 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Anomali cuaca yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia saat ini mulai memberikan dampak nyata terhadap sektor pertanian, khususnya bagi para petani tembakau di Kabupaten Sampang, Madura.

Ketidakstabilan pola hujan yang tak sesuai dengan musim tanam menyebabkan kekhawatiran akan potensi gagal panen.

Suyono, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sampang, menyampaikan bahwa anomali cuaca telah memberikan pengaruh signifikan terhadap aktivitas budidaya tembakau.

Ia menjelaskan bahwa tanaman tembakau sangat sensitif terhadap curah hujan yang tinggi. Jika terlalu sering diguyur hujan, tanaman bisa membusuk dan akhirnya mati.

Suyono menekankan bahwa salah satu langkah mitigasi yang harus dilakukan petani adalah membuang air secara cepat ke saluran irigasi saat hujan turun, agar tidak menggenangi lahan.

Baca Juga :  Perjalanan Pasangan Founder Dukduk Millenium dan Fu 99 Dimsum dalam Merintis Bisnis Kuliner

Menurut dirinya, intensitas hujan yang terus menerus memiliki risiko memicu kegagalan panen tembakau yang tentunya berefek secara ekonomis sehingga menjadi salah satu komoditas unggulan masyarakat Madura, khususnya di wilayah Sampang.

“Kalau curah hujan tidak terkendali, tanaman bisa rusak. Maka dari itu, air hujan harus segera dibuang ke irigasi. Kalau tidak, ya risikonya gagal panen,” ujar Suyono pada Minggu (29/6/2025).

Kondisi ini diperparah dengan prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan bahwa sebagian wilayah Indonesia, termasuk Pulau Madura, berpotensi mengalami fenomena kemarau basah pada tahun 2025.

Dalam kondisi kemarau basah, curah hujan tetap terjadi meskipun sedang berada dalam musim kemarau, akibat kombinasi beberapa faktor atmosfer yang kompleks.

Baca Juga :  Program Inkubator Agripreneur Tebu Hadir di Kediri untuk Meningkatkan Produksi Gula Nasional

BMKG menyebutkan bahwa suhu permukaan laut yang lebih hangat dari normal turut memperkuat potensi terjadinya hujan meski secara klimatologis wilayah-wilayah tersebut seharusnya kering.

Fenomena ini menjadi tantangan tersendiri bagi para petani, terutama yang mengandalkan musim kemarau sebagai waktu tanam utama.

Terkhusus untuk petani tembakau di Sampang, situasi ini jelas menjadi dilema.

Di satu sisi, tembakau membutuhkan sinar matahari yang cukup dan kondisi lahan yang relatif kering untuk menghasilkan daun tembakau berkualitas tinggi.

Di sisi lain, curah hujan yang tak menentu membuat mereka harus ekstra hati-hati dalam mengelola lahan agar tanaman tetap bertahan.

Pemerintah daerah pun mendorong agar petani meningkatkan kewaspadaan dan beradaptasi dengan kondisi cuaca ekstrem.

Baca Juga :  Pasar Rakyat Rongtengah Sampang, Surga Sarapan Murah Meriah saat Musim Mudik

Strategi adaptasi yang bisa diterapkan antara lain dengan mengatur waktu tanam lebih fleksibel, memperbaiki sistem drainase, dan rutin memantau prakiraan cuaca.

Dengan kerja keras dan dukungan kebijakan yang tepat, diharapkan para petani di Sampang mampu melewati tantangan ini tanpa harus kehilangan hasil panen mereka.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Telkomsel Dukung Hilirisasi Industri Mineral Lewat Optimalisasi Jaringan di PT Smelting Gresik
Harga Cabai Merah di Kediri Naik, Cabai Rawit Justru Turun: Ini Rinciannya
Bupati Sampang Dorong Holding PT GSM Jadi Motor PAD Lewat Tata Kelola Profesional
Pertamina Imbau Masyarakat Tak Panic Buying LPG, Gunakan Sesuai Peruntukannya
Soto Ayam Kampung Pak Darto: Rasa Nostalgia di Tengah Sawah Karangrejo, Madiun
Tajin Sora Mbak Iyat: Cita Rasa Tradisi dan Kuah Lodeh Khas yang Sarat Nilai Sosial
Kerupuk Poli NURA, Cita Rasa Nusantara dari Sudut Desa Aeng Dake yang Siap Goreng dan Siap Saing
UMKM Kota Malang Ambil Peran di Porprov Jatim 2025 Lewat Penjualan Merchandise Resmi

Berita Terkait

Sunday, 29 June 2025 - 21:00 WIB

Telkomsel Dukung Hilirisasi Industri Mineral Lewat Optimalisasi Jaringan di PT Smelting Gresik

Sunday, 29 June 2025 - 20:30 WIB

Harga Cabai Merah di Kediri Naik, Cabai Rawit Justru Turun: Ini Rinciannya

Sunday, 29 June 2025 - 20:00 WIB

Bupati Sampang Dorong Holding PT GSM Jadi Motor PAD Lewat Tata Kelola Profesional

Sunday, 29 June 2025 - 19:30 WIB

Pertamina Imbau Masyarakat Tak Panic Buying LPG, Gunakan Sesuai Peruntukannya

Sunday, 29 June 2025 - 19:00 WIB

Anomali Cuaca Ancam Panen Tembakau di Sampang, Petani Harus Kerja Ekstra

Berita Terbaru