UMKMJATIM.COM – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) resmi mengumumkan pembagian dividen kepada para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2024 yang digelar di Surabaya.
Dalam rapat tersebut, disepakati bahwa Bank Jatim akan membagikan dividen sebesar Rp54,71 per lembar saham, dengan total nilai mencapai Rp821,49 miliar.
Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, mengungkapkan bahwa nilai dividen yang dibagikan itu setara dengan 64,12% dari total laba bersih tahun buku 2024.
Pihak manajemen menilai bahwa keputusan tersebut mencerminkan komitmen perusahaan dalam memberikan nilai tambah kepada para investor, sekaligus menjaga keberlanjutan pertumbuhan bisnis.
Berdasarkan data laporan keuangan valid yang telah diaudit, laba bersih Bank Jatim sepanjang tahun 2024 mencapai Rp1,28 triliun.
Angka ini menunjukkan kinerja keuangan yang solid dan keberhasilan perusahaan dalam menjaga performa bisnisnya di tengah dinamika ekonomi nasional.
Tak hanya itu, total aset Bank Jatim juga mengalami pertumbuhan signifikan. Hingga akhir tahun 2024, total aset bank meningkat sebesar 13,76% menjadi Rp118,1 triliun.
Kenaikan ini menjadi indikator bahwa kegiatan ekspansi usaha terus berjalan positif dan menandakan tingkat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat serta investor terhadap Bank Jatim.
Di sisi penghimpunan dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Jatim tumbuh menjadi Rp90,016 triliun, menguatkan posisi bank dalam menjaga likuiditas dan mendukung aktivitas penyaluran kredit.
Adapun penyaluran kredit juga tercatat mengalami peningkatan signifikan hingga mencapai Rp75,35 triliun, yang menurut manajemen menunjukkan komitmen Bank Jatim dalam mendukung sektor riil dan pembiayaan produktif.
Busrul juga menyampaikan bahwa pada tahun 2024, Bank Jatim berhasil melaksanakan aksi korporasi strategis dalam bentuk Kelompok Usaha Bank (KUB) bersama Bank NTB Syariah.
Aksi ini merupakan tindak lanjut dari keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2022 dan menjadi bagian penting dari rencana jangka panjang bank dalam memperluas jaringan dan sinergi antar BPD di Indonesia.
Proses pengembangan KUB ini akan terus dilanjutkan dengan menggandeng sejumlah Bank Pembangunan Daerah (BPD) lain, seperti Bank Lampung, Bank NTT, Bank Sultra, dan Bank Banten.
Langkah ini diyakini dapat memperkuat posisi Bank Jatim sebagai BPD modern yang mampu bersaing di industri perbankan nasional.
Selain aspek finansial, perusahaan juga menunjukkan komitmen tinggi terhadap transformasi digital.
Sepanjang 2024, Bank Jatim telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp118,47 miliar untuk peningkatan layanan digital melalui investasi belanja modal dan operasional teknologi informasi.
Sebagai informasi, dalam RUPS tersebut juga diputuskan perubahan struktur pengurus perusahaan, termasuk di dalamnya pemberhentian dengan hormat Direktur Utama Busrul Iman seiring dengan berakhirnya masa jabatannya.
Perubahan ini menjadi bagian dari penyegaran manajemen demi mendorong Bank Jatim menuju kinerja yang lebih optimal ke depan.
Dengan kinerja keuangan yang impresif, penyaluran dividen yang besar, serta komitmen terhadap digitalisasi dan ekspansi strategis, Bank Jatim menegaskan posisinya sebagai salah satu BPD terkuat dan paling progresif di Indonesia.***