UMKMJATIM.COM – Harga komoditas cabai di Pasar Induk Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengalami perubahan cukup signifikan per Rabu, 25 Juni 2025.
Berdasarkan laporan dari Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri, harga Cabai Merah Besar (CMB) dan Cabai Merah Keriting (CMK) menunjukkan tren berbeda.
Penurunan terjadi pada Cabai Merah Besar, dengan tiga varietas utama yang mengalami koreksi harga.
Varietas Gada MK, yang sebelumnya dijual Rp20.000 per kilogram, turun sebesar Rp3.000 menjadi Rp17.000/kg.
Sementara itu, Imola mengalami penurunan serupa dari Rp19.000 menjadi Rp16.000/kg, dan varietas Sandi 08 dari Rp18.000 menjadi Rp15.000/kg.
Sebaliknya, harga Cabai Merah Keriting justru mengalami kenaikan. Varietas Boos Tavi naik dari Rp18.000 menjadi Rp21.000/kg, sementara Sibad meningkat dari Rp17.000 menjadi Rp20.000/kg.
Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya penyerapan lokal, meskipun pasokan masih stabil.
Ketua APCI Kabupaten Kediri, Suyono, menyampaikan bahwa pergerakan harga cabai ini tidak lepas dari dinamika permintaan lokal yang meningkat, meski pengiriman ke beberapa wilayah seperti Kalimantan sedang mengalami jeda atau libur pengiriman.
“Harga CMB memang turun, tetapi CMK dan CRM mengalami kenaikan karena permintaan lokal yang meningkat,” terang Suyono.
Untuk Cabai Rawit Merah (CRM), harga juga mengalami kenaikan tipis. Varietas Ori 212 dan Brengos 99 masing-masing naik Rp1.000 menjadi Rp53.000/kg.
Asmoro 043 juga naik menjadi Rp51.000/kg, sedangkan Kamelia dan Dewata masing-masing stabil di angka Rp50.000 dan Rp47.000 per kilogram.
Distribusi cabai dari Kediri juga tercatat signifikan. Untuk pengiriman ke wilayah Jabodetabek, Cabai Merah Besar yang dikirim mencapai 1,5 ton, sedangkan Cabai Rawit Merah sebanyak 2 ton.
Sementara itu, penyerapan industri juga menunjukkan angka yang cukup besar, yaitu 3 ton untuk masing-masing jenis CMB dan CRM.
Dari segi pasokan, wilayah Kediri dan Malang menjadi dua daerah utama penghasil cabai.
Kedua wilayah ini menyumbang pasokan Cabai Rawit Merah sebanyak 14 ton, serta Cabai Merah Besar sebanyak 8 ton.
Sementara untuk Cabai Merah Keriting, pasokan berasal dari area Kediri dengan volume 1 ton.
Perubahan harga ini menjadi perhatian penting bagi petani dan pelaku pasar karena memengaruhi penghasilan petani dan stabilitas harga di pasar konsumen.
Penguatan koordinasi antara petani, asosiasi, dan pasar menjadi kunci dalam menjaga keseimbangan suplai dan permintaan.***