UMKMJATIM.COM – Warga berbagai jenis cabai di Pasar Induk Pare, Kabupaten Kediri, menunjukkan kestabilan meskipun permintaan dari sektor industri masih mengalami jeda.
Informasi ini disampaikan oleh Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri pada Sabtu, 7 Juni 2025.
Menurut data terbaru, meski pasokan ke pasar terus bertambah, harga tidak mengalami penurunan signifikan.
Suyono, dalam hal ini selaku Ketua APCI Kediri, menerangkan bahwa walaupun aktivitas industri yang biasa menyerap cabai dalam jumlah besar masih belum berjalan normal, harga tetap bertahan di tingkat yang stabil.
Ia menekankan bahwa kondisi ini cukup melegakan bagi petani, terutama karena tidak terjadi lonjakan pasokan yang menyebabkan penurunan harga drastis.
Untuk komoditas Cabai Rawit Merah, varietas Ori 212 dan Brengos 99 masing-masing dijual dengan harga Rp34.000 per kilogram.
Sementara varietas Asmoro 043 berada di kisaran harga Rp32.000 per kilogram.
Untuk jenis Kamelia dijual dengan harga Rp30.000 per kilogram.
Adapun jenis lokal Kediri serta Prentol atau Tumi 99 dihargai Rp27.000 per kilogram.
Sementara itu, Cabai Merah Besar juga menunjukkan kestabilan harga.
Varietas Gada MK dijual dengan harga Rp32.000 per kilogram, sedangkan varietas Imola dipasarkan seharga Rp31.000 per kilogram.
Cabai Merah Keriting, untuk varietas Boos Tavi dibanderol dengan harga Rp27.000 per kilogram, sementara varietas Sibad harganya Rp26.000 per kilogram.
Mengenai distribusi, pengiriman ke wilayah Jabodetabek masih berjalan meski dalam volume yang tidak terlalu besar.
Cabai besar dikirim sebanyak 2,5 ton, sementara cabai keriting sebanyak 0,7 ton, dan untuk cabai rawit mencapai 3 ton.
Namun, pengiriman ke wilayah Kalimantan tercatat masih nihil, dan permintaan dari sektor industri tetap belum aktif.
Pasokan cabai dari berbagai daerah di Jawa Timur terus mengalir ke Pasar Induk Pare.
Sementara itu, Cabai Rawit Merah, dipasokan dari Kediri dan Malang dengan jumlah sekitar 16 ton.
Sementara itu, Cabai Merah Besar juga dipasok dari dua wilayah yang sama dengan total 6 ton.
Sedangkan Cabai Merah Keriting sebagian besar berasal dari Kediri dengan volume mencapai 1,5 ton.
Dengan harga yang relatif stabil ini menjadi angin segar bagi para petani cabai, khususnya di tengah ketidakpastian serapan industri.
Suyono menyampaikan harapannya agar harga dapat terus stabil atau bahkan meningkat ketika serapan industri mulai kembali berjalan normal.***