UMKMJATIM.COM – Menjelang peluncuran resmi program nasional Koperasi Merah Putih pada 12 Juli 2025, sejumlah kelurahan di wilayah perkotaan Kabupaten Lamongan tengah bersiap meski harus menghadapi sejumlah hambatan.
Salah satunya adalah Kelurahan Jetis, yang kini sedang berupaya menentukan sektor usaha koperasi yang paling potensial untuk dikembangkan di tengah keterbatasan sumber daya yang dimiliki.
Lurah Jetis, Sutarto, menyampaikan bahwa dibandingkan dengan desa-desa yang biasanya memiliki sumber daya alam melimpah dan lahan yang luas,
wilayah kelurahan seperti Jetis cenderung lebih terbatas dalam ruang gerak dan pilihan pengembangan usaha.
Meski begitu, dirinya menegaskan bahwa komitmen untuk menyukseskan program nasional tersebut tetap kuat.
Sutarto menjelaskan bahwa pihaknya tetap optimis dengan semangat kolaboratif.
Salah satu langkah strategis yang kini tengah dikaji adalah pengembangan kawasan Telagamas sebagai destinasi wisata perkotaan.
Lokasi ini dinilai berpotensi menjadi pilar utama dalam pengembangan koperasi karena dapat menciptakan kegiatan ekonomi berbasis jasa dan pariwisata.
Untuk menunjang implementasi program Koperasi Merah Putih, Kelurahan Jetis telah merancang model usaha koperasi yang terbagi ke dalam tiga sektor: jasa perdagangan utama, jasa pendukung, dan jasa tambahan.
Rencana ini diharapkan mampu menjawab tantangan keterbatasan sumber daya fisik dengan memaksimalkan potensi sosial dan ekonomi lokal.
Proses legalisasi koperasi pun sudah berada di tahap akhir.
Sutarto mengonfirmasi bahwa pembentukan badan hukum koperasi telah selesai dilakukan, dan pihaknya kini tinggal menunggu undangan dari dinas terkait untuk mengambil akta pendirian.
Setelah akta resmi keluar, pihak kelurahan akan menggelar rapat bersama pengurus koperasi guna menyusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) sebagai landasan hukum dan operasional koperasi ke depan.
Program Koperasi Merah Putih merupakan bagian dari agenda besar pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto,
yang bertujuan menguatkan perekonomian rakyat melalui pengembangan koperasi berbasis komunitas di seluruh penjuru negeri.
Dengan terbatasnya sumber daya bukan menjadi penghalang, Kelurahan Jetis justru memandang situasi ini sebagai peluang untuk berinovasi dan bersinergi.
Mereka berharap koperasi yang dibentuk bukan hanya menjadi alat pemberdayaan ekonomi masyarakat, namun juga mampu menciptakan lapangan kerja baru, serta menjadi model pemberdayaan ekonomi perkotaan yang adaptif dan berkelanjutan.***