UMKMJATIM.COM – Para petani padi di Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tengah melakukan langkah antisipatif terhadap ancaman gagal panen akibat serangan hama burung.
Salah satu tindakan yang mereka lakukan adalah memasang jaring pelindung di atas lahan pertanian untuk mengamankan tanaman padi yang mulai menguning.
Sugianto, seorang petani asal Kedungjajang, mengungkapkan bahwa dalam beberapa hari terakhir, gangguan dari hama burung semakin meresahkan para petani.
Ia menyebutkan bahwa burung-burung tersebut kerap menyerang tanaman saat padi memasuki masa matang, sehingga bisa berpotensi menurunkan hasil panen.
Menurutnya, pemasangan jaring merupakan upaya paling efektif untuk mencegah serangan burung yang biasa memakan atau merontokkan bulir padi.
Jaring yang dipasang di atas sawah akan menghalangi akses burung ke tanaman, sehingga produktivitas panen bisa tetap terjaga.
“Kami lakukan pemasangan jaring karena serangan burung cukup mengkhawatirkan. Jika tidak dicegah, hasil panen bisa turun drastis,” ujar Sugianto pada Selasa (24/6/2025).
Kegiatan tersebut dilakukan di lahan seluas 0,5 hektare, yang berada di wilayah Dusun Antrukan, Desa Bandaran, Kecamatan Kedungjajang.
Lokasi tersebut termasuk dalam wilayah kerja Kelompok Tani (Poktan) Harapan Makmur yang diketuai oleh petani Hari.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Babinsa dari Posramil 0821-05/Kedungjajang, Serda Jemi Khristian Rasi, yang memberikan pendampingan secara langsung kepada petani.
Ia menyampaikan bahwa keterlibatannya merupakan bagian dari komitmen TNI dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.
Serda Jemi menjelaskan bahwa pemasangan jaring bukan hanya efektif menekan gangguan hama, tetapi juga menjadi solusi ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia berbahaya.
Ia menekankan pentingnya peran TNI dalam mendukung sektor pertanian di wilayah binaan mereka.
“Pendampingan ini adalah bentuk kontribusi kami untuk membantu petani mencapai hasil panen maksimal. Pemasangan jaring bisa jadi solusi yang sederhana, tapi dampaknya besar bagi keberhasilan panen,” kata Serda Jemi.
Ia menambahkan bahwa TNI senantiasa siap hadir di tengah masyarakat untuk memberikan dukungan, baik secara moril maupun tenaga, agar para petani tetap semangat dalam mengelola lahan mereka.
Langkah kolektif ini diharapkan mampu meningkatkan motivasi para petani dalam mengoptimalkan potensi pertanian yang ada.
Dengan perlindungan yang memadai terhadap tanaman, para petani di Desa Bandaran dapat meningkatkan hasil panen padi, sekaligus turut memperkuat ketahanan pangan di tingkat lokal maupun nasional.
Kegiatan pemasangan jaring ini menunjukkan bahwa sinergi antara petani dan aparat kewilayahan dapat menjadi kunci penting dalam menghadapi tantangan pertanian, terutama yang berkaitan dengan gangguan hama secara alami.***