Teknologi Greenhouse di Sumenep Dorong Pertanian Modern: Perlu Pendekatan Bijak dan Berimbang

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Tuesday, 24 June 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Perkembangan teknologi dalam sektor pertanian semakin pesat, membawa dampak signifikan bagi produktivitas dan efisiensi kerja petani.

Salah satu teknologi yang kini banyak diterapkan di berbagai daerah adalah sistem greenhouse atau rumah kaca.

Meskipun membawa banyak manfaat, penggunaan teknologi ini tetap harus diiringi dengan pemahaman dan manajemen yang tepat agar tidak menimbulkan dampak yang kontraproduktif.

Isdiantony, kademisi pertanian  menyebutkan bahwa setiap inovasi teknologi, termasuk greenhouse di dalamnya, memiliki dua sisi mata uang: keuntungan dan tantangan.

Ia menilai bahwa keberadaan rumah kaca bisa sangat mendukung pertanian modern, namun penggunaannya tetap harus dikelola dengan bijaksana.

Tanpa adanya kontrol dan edukasi yang memadai, teknologi justru bisa menjadi beban baru bagi petani.

Baca Juga :  Kemeriahan Maulid Nabi di Sampang, Membawa Berkah Ekonomi

Dalam penjelasannya, Isdiantony menyebutkan bahwa greenhouse merupakan contoh nyata dari pertanian berbasis kendali.

Teknologi ini memungkinkan para petani untuk mengatur seluruh variabel budidaya tanaman secara presisi, seperti suhu, kelembapan, intensitas cahaya, hingga sistem irigasi otomatis.

Dengan sistem seperti ini, proses produksi menjadi lebih terukur, risiko gagal panen berkurang, dan hasil yang diperoleh bisa jauh lebih optimal dibandingkan metode konvensional.

Namun demikian, Isdiantony mengingatkan bahwa kemudahan yang diberikan oleh teknologi jangan sampai mengikis nilai-nilai penting dalam dunia pertanian.

Ia menegaskan pentingnya menjaga kepekaan petani terhadap kondisi alam, serta mempertahankan etos kerja dan ketekunan yang selama ini menjadi kekuatan utama sektor pertanian tradisional.

Baca Juga :  Strategi UMKM Kuliner Malang Bertahan di Tengah Kenaikan Harga Bahan Baku

“Teknologi harus diposisikan sebagai alat bantu, bukan pengganti sepenuhnya. Sentuhan manusia dalam bertani tetap menjadi faktor penting yang tidak bisa dihilangkan,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa implementasi teknologi canggih seperti greenhouse membutuhkan pendampingan yang berkelanjutan.

Pelatihan kepada petani, khususnya dalam memahami cara kerja dan pengelolaan teknologi, sangat dibutuhkan agar inovasi tersebut benar-benar memberi dampak positif dan tidak membebani petani, terutama mereka yang baru beralih dari sistem konvensional.

Dengan pendekatan yang seimbang antara teknologi dan kearifan lokal, sektor pertanian diyakini bisa berkembang lebih pesat dan berkelanjutan.

Teknologi tidak hanya menjadi alat modernisasi, tetapi juga sebagai jembatan untuk melestarikan lingkungan dan menjaga kualitas hidup petani.

Baca Juga :  Produksi Garam Sumenep Terganggu Cuaca

Menurut Isdiantony, kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha pertanian menjadi kunci keberhasilan transformasi pertanian berbasis teknologi.

Subsidi alat, edukasi, dan juga akses terhadap informasi teknologi harus terus diperluas agar seluruh lapisan petani, baik di kota maupun desa, bisa merasakan manfaat dari pertanian modern tersebut.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Program Green Radio RRI Sampang Soroti Gerakan Bank Sampah Perempuan yang Menginspirasi
Harga Pupuk Subsidi di Bondowoso Belum Turun, Petani Resah Meski HET Baru Sudah Berlaku
Distribusi Pangan Murah Kota Malang Diperpanjang hingga Akhir 2025, Upaya Stabilkan Harga Jelang Nataru
Pemkab Jombang Pastikan Tambahan Gaji PPPK Paruh Waktu Cair Januari 2026, Anggaran Mencapai Rp 27,4 Miliar
Penguatan Ekosistem Investasi di Kencong: Pemkab Jember Siapkan Insentif demi Dorong Pertumbuhan Ekonomi Baru
Panduan Lengkap Cara Mengecek Status Penerima BLT Kesra Secara Online Tahun 2025
Formasi Lengkap Rekrutmen Kementerian Haji dan Umrah 2025 Tingkat Daerah: Peluang Besar untuk Masyarakat dan ASN
Panduan Lengkap Mengecek Status Kelulusan Pemagangan Nasional 2025 di Maganghub

Berita Terkait

Sunday, 23 November 2025 - 21:00 WIB

Program Green Radio RRI Sampang Soroti Gerakan Bank Sampah Perempuan yang Menginspirasi

Sunday, 23 November 2025 - 20:30 WIB

Harga Pupuk Subsidi di Bondowoso Belum Turun, Petani Resah Meski HET Baru Sudah Berlaku

Sunday, 23 November 2025 - 20:00 WIB

Distribusi Pangan Murah Kota Malang Diperpanjang hingga Akhir 2025, Upaya Stabilkan Harga Jelang Nataru

Sunday, 23 November 2025 - 19:30 WIB

Pemkab Jombang Pastikan Tambahan Gaji PPPK Paruh Waktu Cair Januari 2026, Anggaran Mencapai Rp 27,4 Miliar

Sunday, 23 November 2025 - 19:00 WIB

Penguatan Ekosistem Investasi di Kencong: Pemkab Jember Siapkan Insentif demi Dorong Pertumbuhan Ekonomi Baru

Berita Terbaru