UMKMJATIM.COM – Dugaan penyalahgunaan bantuan pangan kembali menjadi sorotan setelah muncul unggahan di media sosial Facebook yang memperlihatkan beras bantuan pemerintah diduga dijual secara daring.
Temuan ini segera ditindaklanjuti oleh Perum Bulog Cabang Tulungagung yang kini tengah melakukan pelacakan intensif.
Yonas Haryadi Kurniawan, Kepala Bulog Tulungagung, menegaskan bahwa beras bantuan pangan tidak boleh diperdagangkan dengan alasan apapun.
Bantuan tersebut, menurutnya, diberikan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, terutama bagi kelompok rentan yang membutuhkan dukungan pemerintah.
Yonas menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima laporan mengenai unggahan tersebut dan langsung melakukan penelusuran.
Namun, upaya pelacakan sempat terkendala karena unggahan tersebut sudah dihapus, sementara nomor kontak yang tertera dalam postingan juga disensor sehingga menyulitkan proses identifikasi.
Hingga saat ini, Bulog Tulungagung belum berhasil menemukan pelaku yang diduga menjual beras bantuan tersebut.
Yonas menduga, tindakan tersebut kemungkinan dilakukan oleh penerima bantuan yang menghadapi kesulitan ekonomi mendesak sehingga memilih menjual sebagian beras yang mereka terima.
Bulog juga telah meminta dukungan dari perangkat desa untuk membantu menelusuri kasus ini secara langsung di lapangan.
Pendekatan ini diharapkan mampu menemukan pelaku sekaligus memberikan pembinaan agar kejadian serupa tidak terulang.
Meski demikian, Yonas menegaskan bahwa pihaknya tidak berencana membawa kasus ini ke ranah hukum.
Sebaliknya, penyelesaian akan dilakukan melalui pendekatan persuasif dan kekeluargaan agar permasalahan bisa diselesaikan tanpa menimbulkan polemik baru.
Perum Bulog Cabang Tulungagung sendiri saat ini tengah menyalurkan sebanyak 4.990 ton beras bantuan pangan untuk empat wilayah kerja, yaitu Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Kabupaten Tulungagung, dan Kabupaten Trenggalek.
Dari total tersebut, lebih dari 1.600 ton dialokasikan khusus untuk Kabupaten Tulungagung.
Proses distribusi beras bantuan tersebut saat ini sudah memasuki tahap akhir.
Hanya beberapa desa yang masih menunggu penyaluran agar seluruh bantuan dapat tersalurkan tepat sasaran.
Bulog juga terus memantau agar bantuan pangan ini tidak disalahgunakan dan tetap diterima oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Dengan adanya dugaan penjualan beras bantuan ini, Bulog Tulungagung berkomitmen untuk memperketat pengawasan sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat penerima bantuan.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan bantuan pangan tetap berfungsi sesuai tujuan awal, yakni membantu ketahanan pangan rumah tangga miskin dan rentan di wilayah kerja Bulog.***