UMKMJATIM.COM – Pemerintah Kabupaten Kediri menunjukkan komitmen nyata dalam membantu petani yang lahannya terdampak banjir dengan menyalurkan bantuan benih pertanian di empat titik wilayah.
Bantuan ini secara simbolis diserahkan pada Selasa (8/7/2025), sebagai bagian dari langkah cepat Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, atau yang akrab disapa Mas Dhito, dalam merespons kondisi darurat yang dihadapi petani.
Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri, Sukadi, menyampaikan bahwa program ini difokuskan untuk mengurangi beban petani yang lahannya mengalami kerusakan akibat genangan air.
Ia menjelaskan bahwa alokasi benih disesuaikan berdasarkan kebutuhan petani di masing-masing desa, termasuk apakah untuk musim tanam padi atau jagung.
Empat desa menjadi prioritas dalam pendistribusian bantuan kali ini.
Untuk Desa Cerme di Kecamatan Grogol mendapatkan benih jagung sebanyak 350 kilogram untuk membantu upaya pemulihan lahan seluas 10 hektare.
Lalu Desa Datengan yang juga berada di Kecamatan Grogol menerima bantuan benih padi dengan jumlah yang sama, yakni 350 kilogram untuk area 10 hektare.
Sementara itu Desa Merjoyo di Kecamatan Purwoasri mendapatkan bantuan benih padi dengan jumlah lebih besar, melebihi 1.000 kilogram, untuk mendukung pemulihan lahan pertanian seluas 30 hektare.
Desa Purwotengah, Kecamatan Papar, bantuan benih jagung hampir mencapai 200 kilogram yang disalurkan setelah lahan seluas 10 hektare mengalami gagal panen.
Sukadi menegaskan bahwa seluruh bantuan ini tetap mempertahankan varietas tanaman yang biasa digunakan petani.
Hal ini sesuai arahan Mas Dhito, agar bantuan bisa langsung dimanfaatkan tanpa memerlukan adaptasi baru.
Selain itu, langkah ini sekaligus mendukung program ketahanan pangan nasional yang menjadi prioritas pemerintah pusat.
Ia juga mengingatkan bahwa tahun 2025 diprediksi akan menjadi periode musim kemarau basah.
Kondisi tersebut diperkirakan memengaruhi banyak wilayah dataran rendah di Kediri, dengan risiko lahan pertanian tergenang air semakin tinggi.
Situasi ini telah terbukti berdampak pada produktivitas, bahkan menyebabkan gagal panen di sejumlah titik.
Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan Kecamatan Papar, Ari Setiawan, menjelaskan lahan pertanian di Desa Purwotengah sempat terendam air selama beberapa hari akibat intensitas hujan yang tinggi dan kurang memadainya saluran pembuangan air.
Kondisi tersebut membuat sebagian besar tanaman padi tidak dapat diselamatkan.
Ia berharap upaya cepat ini bisa menjaga stabilitas produktivitas pertanian di Kediri yang dikenal sebagai salah satu lumbung pangan terbesar di Jawa Timur.
Kabupaten ini memiliki 344 desa dengan kontribusi signifikan terhadap suplai beras dan jagung di tingkat provinsi.
Selain bantuan benih, Pemkab Kediri juga memberikan dukungan berupa penyemprotan pupuk mikro menggunakan teknologi drone di Desa Merjoyo, Kecamatan Purwoasri.
Langkah ini ditujukan untuk memulihkan tanaman yang sempat terendam banjir pada akhir Mei 2025 dan mengembalikan kesehatan tanaman secara lebih cepat dan merata.
Melalui berbagai bantuan ini, pemerintah daerah berharap petani dapat segera bangkit dan mempertahankan aktivitas pertanian, sehingga ketahanan pangan daerah tetap terjaga di tengah ancaman perubahan iklim.***