Digitalisasi UMKM Malang Harus Diiringi Peningkatan Kualitas dan Kemasan Produk

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Tuesday, 29 July 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM  – Transformasi digital di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Malang dinilai belum maksimal jika tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas dan kemasan produk.

Anggota DPRD Kabupaten Malang, Ahmad Andi, menekankan bahwa digitalisasi harus menjadi pintu masuk bagi UMKM untuk bersaing di pasar nasional hingga global, bukan sekadar tren pelatihan tanpa hasil nyata.

Ia menjelaskan bahwa pemerintah daerah melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar serta Dinas Komunikasi dan Informatika telah menyelenggarakan berbagai program pelatihan e-commerce bagi pelaku UMKM.

Namun, persoalan terbesar yang dihadapi saat ini adalah bagaimana meningkatkan kualitas produk agar mampu menarik minat konsumen di tengah persaingan yang semakin ketat.

Baca Juga :  UKM dan UMKM: Pilar Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dari Akar Rumput

Menurut Andi, meskipun banyak pelaku UMKM telah memanfaatkan platform digital untuk menjual produknya, faktor kualitas dan tampilan kemasan masih menjadi kelemahan utama.

Ia mencontohkan sejumlah produk makanan lokal seperti jipang dan keripik yang sebenarnya memiliki cita rasa yang unggul, tetapi sulit bersaing dengan produk industri besar karena kemasan yang kurang profesional.

Ia menilai banyak pelaku UMKM masih ragu untuk mematok harga yang lebih tinggi demi menutup biaya kemasan yang berkualitas.

Padahal, jika sebuah produk memiliki cita rasa yang baik dan didukung tampilan yang menarik, konsumen tidak akan segan untuk membeli meskipun harganya lebih mahal.

Sebaliknya, produk yang murah tetapi tampilannya tidak menarik justru cenderung tidak dilirik pasar.

Baca Juga :  Strategi Diskon & Promo Cerdas untuk UMKM: Bikin Penjualan Naik, Bukan Sekadar Murah

Selain itu, Andi juga menyoroti minimnya produk lokal yang mampu menembus pasar ritel modern seperti supermarket besar.

Yang menjadi kendala, salah satunya adalah standar kemasan yang belum terpenuhi.

Menurutnya, penggunaan plastik pembungkus berkualitas memang membutuhkan biaya tambahan, tetapi justru menjadi investasi penting untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.

Di luar masalah kemasan, permodalan juga disebut sebagai hambatan utama bagi UMKM.

Andi mendorong agar pemerintah menghadirkan program pembiayaan yang lebih terjangkau, seperti kredit berbunga rendah hingga relaksasi pajak, untuk meringankan beban pelaku usaha kecil.

Dengan modal yang memadai, UMKM diharapkan mampu meningkatkan skala produksi sekaligus memperbaiki kualitas produknya.

Andi menegaskan bahwa pengembangan UMKM tidak boleh berhenti pada aspek pelatihan digitalisasi semata.

Baca Juga :  Dapur Sangit Cafe & Catering Malang: Dari Bisnis Rumahan hingga Kuliner Nusantara yang Digemari

Pemerintah harus memperhatikan keseluruhan proses produksi mulai dari kualitas bahan baku, desain kemasan, hingga strategi pemasaran yang efektif.

Dengan langkah tersebut, pelaku UMKM di Malang tidak hanya mampu bertahan tetapi juga naik kelas dan merambah pasar yang lebih luas.

Jika sinergi antara pelatihan digital, dukungan permodalan, dan peningkatan kualitas produk dapat berjalan seimbang,

Andi optimis UMKM di Kabupaten Malang mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Pemkot Madiun Dorong Produktivitas Pertanian dengan Dukungan Penuh untuk Petani
Pemkab Sampang Pantau Harga Pasar dan Stok Bahan Pokok untuk Kendalikan Inflasi
Harga Cabai di Kediri Berfluktuasi: CMB Naik, CMK Turun, CRM Tetap Stabil
Edukasi Pengelolaan Keuangan untuk Petani Salak Jawa Timur: Dari Catatan Kas hingga Dana Darurat
3.425 Tenaga Honorer di Sampang Resmi Lolos Formasi PPPK Paruh Waktu, Berikut Tahap Selanjutnya
Jadwal Pencairan dan Besaran Dana KIP Kuliah 2025
Cara Cepat Mengecek Status BSU 2025 Melalui Portal Resmi Kemnaker
Syarat dan Kriteria Penerima Bantuan Sosial 2025: Panduan Lengkap

Berita Terkait

Thursday, 18 September 2025 - 21:00 WIB

Pemkot Madiun Dorong Produktivitas Pertanian dengan Dukungan Penuh untuk Petani

Thursday, 18 September 2025 - 20:30 WIB

Pemkab Sampang Pantau Harga Pasar dan Stok Bahan Pokok untuk Kendalikan Inflasi

Thursday, 18 September 2025 - 20:00 WIB

Harga Cabai di Kediri Berfluktuasi: CMB Naik, CMK Turun, CRM Tetap Stabil

Thursday, 18 September 2025 - 19:30 WIB

Edukasi Pengelolaan Keuangan untuk Petani Salak Jawa Timur: Dari Catatan Kas hingga Dana Darurat

Thursday, 18 September 2025 - 19:00 WIB

3.425 Tenaga Honorer di Sampang Resmi Lolos Formasi PPPK Paruh Waktu, Berikut Tahap Selanjutnya

Berita Terbaru