UMKMJATIM.COM – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Jember telah kembali berjalan normal setelah sempat terjadi antrean panjang di sejumlah SPBU.
Kondisi ini dipastikan tidak lagi mengganggu aktivitas masyarakat, berkat penambahan pasokan dari berbagai daerah.
Khofifah menjelaskan bahwa saat ini suplai BBM ke Jember tidak hanya bergantung pada Tanjung Wangi, tetapi juga mendapat dukungan dari Surabaya dan Malang.
Bahkan, volume distribusi yang masuk telah melampaui kebutuhan harian.
Dengan kondisi tersebut, ia mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembelian berlebihan yang dapat memicu antrean baru.
Ia menegaskan bahwa pemerintah bersama Pertamina telah menjamin ketersediaan pasokan BBM.
Oleh karena itu, warga Jember maupun pengguna jalan yang melintas diminta untuk tidak melakukan panic buying.
Dengan suplai yang mencukupi, kebutuhan BBM dipastikan terpenuhi tanpa gangguan.
Sementara itu, Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Aji Anom Purwasakti, membenarkan bahwa antrean panjang sebelumnya terjadi akibat keterlambatan pasokan dari Banyuwangi.
Kondisi tersebut dipicu oleh kemacetan di Pelabuhan Ketapang yang menghambat distribusi BBM ke Jember.
Dengan upaya langkah yang cepat, Pertamina segera mengalihkan sebagian besar suplai dari Surabaya dan juga Malang.
Menurut Aji Anom, distribusi BBM untuk saat ini telah mencapai 1.000 kiloliter per hari,atau lebih tinggi bila dibandingkan dengan kebutuhan normal yang biasanya sekitar 900 kiloliter saja per hari.
Ia juga menyebutkan bahwa sekitar 60 persen pasokan BBM kini berasal dari Surabaya, sementara sisanya didatangkan dari Banyuwangi dan Malang.
Dalam hal ini,Pertamina terus berupaya untuk menambah suplai secara bertahap sekadar memastikan kepercayaan masyarakat kembali pulih sekaligus mengurangi potensi antrean di SPBU.
Aji Anom menekankan bahwa distribusi BBM dilakukan setiap hari tanpa henti.
Dengan jaminan tersebut, ia meminta masyarakat tidak perlu khawatir akan terjadinya kelangkaan.
Menurutnya, pembelian berlebihan hanya akan menimbulkan kepadatan yang tidak perlu di SPBU.
Langkah normalisasi distribusi ini diharapkan mampu menstabilkan kondisi di lapangan.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Pertamina juga terus melakukan pemantauan agar proses distribusi BBM berjalan lancar, sehingga masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan mendapatkan bahan bakar.
Dengan ketersediaan pasokan yang memadai dan sistem distribusi yang telah dioptimalkan, masyarakat diimbau untuk tetap tenang.
Pemerintah menegaskan bahwa upaya pemulihan distribusi BBM akan terus dilakukan agar kebutuhan energi di Jember dan sekitarnya tetap tercukupi.***