UMKMJATIM.COM – Diberitakan bahwa fluktuasi harga cabai di Pasar Induk Pare, Kabupaten Kediri, kembali mengalami fergerakan pada Sabtu, 5 Juli 2025.
Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri merilis informasi bahwa harga cabai rawit merah (CRM) menurun akibat berkurangnya serapan dari sektor industri dan terhentinya pengiriman ke wilayah Kalimantan.
Menurut data yang dikeluarkan APCI, beberapa varietas CRM mengalami penurunan harga cukup signifikan.
Untuk abai rawit merah jenis Ori 212 dan Brengos 99 yang awalnya dibanderol di harga Rp64.000 per kilogram kini turun menjadi Rp60.000 atau mengalami penurunan di angka Rp4.000.
Sedangkan varietas Asmoro 043 yang sebelumnya dijual seharga Rp62.000 per kilogram, kini turun menjadi Rp59.000, mengalami koreksi harga sebesar Rp3.000.
Varietas lainnya seperti Kamelia juga ikut terkoreksi, dari Rp61.000 menjadi Rp57.000 per kilogram, mengalami penurunan Rp4.000.
Sementara itu, varietas Prentol atau Tumi 99 mencatatkan penurunan paling tajam, dari harga awal Rp59.000 kini hanya Rp53.000 per kilogram, turun sebesar Rp6.000.
Ketua APCI Kabupaten Kediri, Suyono, menjelaskan bahwa penurunan harga CRM kali ini lebih disebabkan karena tidak adanya aktivitas penyerapan oleh industri dan juga terhentinya pengiriman ke Kalimantan.
Meski begitu, ia menyebutkan bahwa pasokan mengalami sedikit peningkatan, yang turut mempercepat penyesuaian harga.
“Untuk cabai rawit merah harganya memang turun, sementara cabai merah besar justru mengalami kenaikan. Ini karena serapan industri sedang libur dan pengiriman ke Kalimantan juga tidak berjalan,” ujar Suyono.
Berbeda dengan CRM, harga cabai merah besar (CMB) justru menunjukkan tren kenaikan.
Varietas Gada MK saat ini dijual seharga Rp27.000 per kilogram. Varietas Imola dan Sandi 08 masing-masing dibanderol dengan harga Rp25.000 dan Rp24.000 per kilogram.
Kenaikan ini disinyalir karena keterbatasan pasokan yang tidak sebanding dengan kebutuhan pasar.
Harga cabai merah keriting (CMK) juga berada di angka yang relatif tinggi. Varietas Boos Tavi kini dijual seharga Rp27.000 per kilogram, sementara varietas Sibad diharga Rp25.000 per kilogram.
Dalam hal distribusi, pengiriman cabai dari wilayah Kediri menuju Jabodetabek masih berlangsung meskipun terbatas.
Cabai merah besar dikirim sebanyak 2 ton, cabai merah keriting 0,5 ton, dan cabai rawit merah juga sebanyak 2 ton.
Namun, pengiriman ke Kalimantan dan serapan oleh sektor industri masih mengalami jeda operasional.
Adapun pasokan lokal menunjukkan jumlah yang relatif stabil. Untuk cabai rawit merah dari wilayah Kediri dan juga Malang tercatat mencapai 14 ton.
Sementara itu, cabai merah besar dari dua wilayah tersebut mencapai 7 ton.
Cabai merah keriting dipasok sebesar 1,5 ton yang seluruhnya berasal dari Kediri.
Penurunan harga cabai rawit ini menjadi perhatian bagi petani lokal, yang berharap agar distribusi kembali normal dan permintaan dari sektor industri dapat pulih dalam waktu dekat.***