UMKMJATIM.COM – Pemerintah Kabupaten Sampang melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) semakin serius mempersiapkan peresmian Koperasi Merah Putih yang dijadwalkan berlangsung secara serentak pada Kamis, 17 Juli 2025.
Berdasarkan data tercatat, sampai saat ini, total 180 desa dan 6 kelurahan sudah menyelesaikan seluruh proses pembentukan koperasi, termasuk di dalamnya kelengkapan legalitas sebagai syarat operasional.
Acara peluncuran rencananya akan dipusatkan di Pendopo Bupati Sampang dan menjadi langkah strategis memperkuat ekonomi kerakyatan yang bersumber dari potensi unggulan lokal.
Kepala Bidang Koperasi dan Usaha Mikro Diskopindag Sampang, Evi Hariati, menegaskan Koperasi Merah Putih bukan hanya seremoni simbolis.
Ia menyampaikan bahwa program ini dirancang sebagai upaya konkret untuk menguatkan basis ekonomi masyarakat desa yang sesuai dengan potensi wilayah masing-masing.
Evi memaparkan bahwa setiap koperasi akan difokuskan pada sektor produktif yang relevan dengan karakteristik desanya.
Contohnya, desa dengan dominasi lahan pertanian akan mengelola usaha koperasi berbasis produksi hasil tani, sedangkan wilayah pesisir akan fokus pada sektor perikanan.
Selain itu, bidang peternakan, perdagangan, dan kerajinan rakyat juga menjadi prioritas pengembangan unit usaha koperasi.
Ia menekankan pemerintah tidak ingin koperasi yang dibentuk hanya tercatat di dokumen tanpa aktivitas ekonomi nyata.
Menurutnya, koperasi yang sehat harus mampu menggerakkan ekonomi desa secara langsung dan memberikan manfaat riil bagi anggotanya.
Evi juga menjelaskan bahwa peluncuran ini sebenarnya menjadi tahap awal dari perjalanan panjang membangun kemandirian ekonomi berbasis komunitas.
Pemerintah Kabupaten Sampang telah menyiapkan sejumlah skema pendanaan yang bersifat berkelanjutan.
Di antaranya adalah pemanfaatan Dana Desa untuk mendukung penguatan modal koperasi, serta fasilitasi bantuan dana bergulir yang bersumber dari pemerintah pusat maupun lembaga keuangan lainnya.
Ia menyebutkan bahwa selain pendanaan, pendampingan teknis juga akan diberikan secara berkala.
Melalui pelatihan manajemen usaha, pengurus koperasi akan dilatih mengelola unit usaha secara profesional dan akuntabel.
Langkah ini diyakini menjadi fondasi penting agar koperasi tidak hanya berdiri di atas semangat kebersamaan, tetapi juga memiliki kapasitas manajerial yang mumpuni untuk berkembang jangka panjang.
Lebih jauh, Evi mengungkapkan bahwa kolaborasi masyarakat menjadi kunci keberhasilan koperasi desa.
Dirinya berharap bahwa momen peluncuran ini bisa membangkitkan kembali semangat gotong royong di kalangan masyarakat, sehingga koperasi bisa menjadi pilar utama penguatan ekonomi lokal.
Menurutnya, ketika partisipasi aktif masyarakat berjalan seiring dengan dukungan pemerintah, koperasi akan lebih mudah tumbuh dan beradaptasi dengan tantangan zaman.
“Kami optimistis koperasi ini akan menjadi penggerak ekonomi desa dan membuka lebih banyak peluang usaha baru bagi masyarakat,” pungkasnya.
Selain menjadi bagian dari program prioritas Pemkab Sampang, inisiatif ini juga selaras dengan arah kebijakan nasional yang mendorong kemandirian ekonomi desa berbasis koperasi.
Dengan diluncurkannya 186 koperasi Merah Putih secara serentak, Kabupaten Sampang berharap dapat memberikan contoh bagi daerah lain dalam memaksimalkan potensi lokal untuk kesejahteraan masyarakat.***