UMKMJATIM.COM – sebuah rumah BUMN yang lokasinya di Jalan Langsep, Kota Malang, berubah menjadi ruang pembelajaran teknologi kecerdasan buatan (AI) yang atraktif dan inklusif.
Dalam kegiatan pelatihan AI yang diselenggarakan baru-baru ini, para peserta datang dari berbagai latar belakang — mulai dari profesional di bidang teknologi informasi hingga pelaku usaha kecil menengah (UMKM) non-teknis.
Tak hanya beragam dari sisi profesi, para peserta juga mencakup rentang usia yang luas, dari remaja hingga usia di atas 40 tahun.
Keanekaragaman ini menjadikan proses penyampaian materi pelatihan membutuhkan pendekatan yang adaptif.
Para fasilitator harus menyesuaikan metode pengajaran agar bisa menjangkau kebutuhan dasar hingga lanjutan dari tiap kelompok usia dan latar belakang.
Meski tantangan hadir, jalannya pelatihan tetap lancar berkat dukungan para panitia yang turut mendampingi peserta selama proses berlangsung.
Pendekatan inklusif ini memungkinkan peserta dengan kecepatan pemahaman yang berbeda-beda untuk tetap bisa mengikuti pelatihan dengan nyaman.
Salah satu peserta, Michael Satria Wicaksono, yang dikenal aktif dalam dunia konten digital, menyampaikan kesan positifnya terhadap pelatihan tersebut.
Ia mengaku sangat terbantu dengan materi yang diberikan dan berharap ada kelanjutan pelatihan dengan topik yang lebih aplikatif.
Ia secara khusus menyoroti pentingnya integrasi AI dalam strategi affiliate marketing di platform seperti TikTok, yang sangat relevan dengan aktivitas bisnisnya menjual minuman secara online sejak usia muda.
Di sisi lain, Daniel Narendra Wicaksono, peserta lainnya, menilai pelatihan ini sangat bermanfaat sebagai langkah awal mengenalkan AI kepada pelaku UMKM.
Namun, ia juga mengusulkan adanya tambahan materi yang lebih spesifik, seperti strategi penjualan digital dan teknik pemanfaatan AI untuk membuat konten promosi yang lebih menarik.
Dirinya juga menekankan pentingnya segmentasi peserta agar pelatihan bisa lebih efektif dan tepat sasaran sesuai dengan latar belakang serta kebutuhan masing-masing.
Dari kegiatan ini, panitia memiliki harapan besar agar pelaku UMKM tidak hanya menjadi pengguna pasif teknologi, melainkan mampu berinovasi dan memanfaatkan AI secara aktif dalam proses bisnis mereka.
Pelatihan ini dirancang agar peserta lebih percaya diri menghadapi era digital serta mampu beradaptasi terhadap perkembangan teknologi yang semakin cepat.
Ke depan, penyelenggara berharap terbentuknya ekosistem kolaboratif di antara pelaku UMKM yang telah mengikuti pelatihan ini.
Jejaring pembelajar dan pengguna AI diharapkan bisa saling mendukung dalam meningkatkan daya saing serta mempercepat pertumbuhan UMKM di kawasan Malang Raya.***