UMKMJATIM.COM – Sektor peternakan di Kabupaten Lamongan mulai menunjukkan geliat positif berkat peran aktif peternak muda yang inovatif dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Beberapa produk hasil peternakan bahkan telah berhasil dipasarkan ke berbagai daerah, termasuk wilayah Jabodetabek, Gresik, hingga Lampung.
Kondisi ini menunjukkan bahwa potensi peternakan lokal sebenarnya sangat besar jika dikelola dengan baik dan mendapatkan dukungan memadai.
Namun, di balik kesuksesan sebagian pelaku usaha, masih banyak peternak lainnya yang belum sepenuhnya percaya diri untuk mengembangkan usahanya ke tingkat lebih tinggi.
Hal ini disebabkan oleh minimnya pemahaman tentang manajemen usaha peternakan modern serta tantangan pemasaran di era digital.
Sejumlah peternak milenial yang hadir dalam kegiatan pendampingan menyampaikan bahwa mereka masih membutuhkan dukungan yang berkelanjutan dari pemerintah,
baik dalam bentuk pelatihan teknis, pendampingan lapangan, maupun bantuan promosi produk.
Salah satu peternak muda bahkan berharap agar pemerintah daerah tidak hanya fokus pada pemberian bantuan alat atau bibit, tetapi juga memberikan edukasi secara konsisten agar mereka mampu mandiri dalam mengelola peternakan.
Ia menekankan pentingnya adanya forum diskusi antara peternak dan instansi terkait, termasuk konsultasi mengenai strategi produksi, pengolahan limbah, kesehatan hewan, hingga peningkatan kualitas pakan ternak.
Banyak produk peternakan lokal memiliki kualitas unggul, namun belum maksimal dalam menjangkau pasar yang lebih luas.
Dukungan pemerintah dalam membantu promosi dan menjalin kerja sama dengan distributor atau ritel besar sangat dibutuhkan agar produk peternak Lamongan bisa lebih dikenal secara nasional.
Salah satu bentuk fasilitasi yang diharapkan adalah pelatihan digital marketing dan e-commerce, mengingat pola konsumsi masyarakat saat ini telah banyak bergeser ke platform daring.
Pemerintah Kabupaten Lamongan sendiri melalui Dinas Peternakan dan instansi terkait telah menunjukkan komitmen untuk terus mendampingi para peternak muda.
Pendekatan kolaboratif antara pemerintah, pelaku usaha, dan stakeholder lainnya menjadi strategi kunci untuk mendorong sektor peternakan lokal agar naik kelas, mandiri, dan berkelanjutan.
Langkah ini juga sejalan dengan visi besar pembangunan daerah yang menempatkan sektor pertanian dan peternakan sebagai fondasi ekonomi kerakyatan.
Keberhasilan peternak milenial dalam memperluas pasar bukan hanya memberi keuntungan secara individu, namun turut menciptakan lapangan kerja dan memperkuat ketahanan pangan lokal.
Dengan kolaborasi yang solid dan pendampingan berkelanjutan, para peternak muda di Lamongan diyakini mampu menciptakan inovasi baru yang berdampak luas bagi pembangunan ekonomi daerah.***