UMKMJATIM.COM – Pemerintah Kabupaten Jember resmi memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi puluhan ribu buruh tani tembakau dan pekerja rentan lainnya.
Program ini diberikan bertepatan dengan puncak acara Festival Jember Kota Cerutu Indonesia (JKCI) 2025, yang digelar pada hari Sabtu, 12 Juli 2025.
Menurut data yang telah diverifikasi, total 40.300 orang ditetapkan sebagai penerima manfaat perlindungan jaminan sosial tersebut.
Skema ini sendiri dibiayai melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau atau DBHCHT tahun anggaran 2025.
Jenis perlindungan yang di-cover meliputi Jaminan Kematian (JKM) serta Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).
Program ini kekudian diatur secara resmi dalam Surat Keputusan Bupati Jember yang ditetapkan pada tanggal 26 Juni 2025 yang lalu.
Sebelumnya, proses pendataan dan verifikasi dilakukan secara menyeluruh oleh petugas desa dan kelurahan sejak Maret hingga Mei lalu.
Bupati Jember, Muhammad Fawait, menegaskan bahwa pemberian jaminan ini merupakan bentuk kehadiran nyata pemerintah daerah dalam memastikan keamanan dan keselamatan kerja bagi para petani tembakau.
Ia menilai sektor pertembakauan tidak hanya menjadi sumber penghidupan masyarakat desa, tetapi juga menjadi penggerak utama perekonomian Jember.
Dalam sambutannya, Fawait menekankan pentingnya peran aktif pemerintah desa dan kecamatan untuk segera melaporkan setiap kejadian kecelakaan kerja maupun kasus kematian.
Laporan tersebut akan menjadi dasar pengajuan klaim ke BPJS Ketenagakerjaan agar proses pencairan manfaat berjalan cepat dan tepat.
Masa perlindungan untuk ribuan penerima manfaat dimulai sejak 26 Juni 2025. Program ini berlaku selama tujuh bulan, kemudian akan dilanjutkan dengan masa tenggang tambahan selama tiga bulan di awal tahun 2026.
Fawait menegaskan komitmennya untuk terus memberikan perlindungan yang konsisten bagi para pekerja tembakau di Jember.
Ia menyebutkan bahwa keberhasilan program ini tak lepas dari kolaborasi erat dengan berbagai pihak, termasuk panitia Festival JKCI.
Fawait optimis semangat gotong royong akan membuat JKCI semakin berkembang menjadi acara berskala nasional yang tidak hanya mengangkat budaya lokal, tetapi juga mendongkrak kesejahteraan petani tembakau.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati juga mengapresiasi pelaksanaan Festival JKCI yang rutin diselenggarakan.
Ia menilai JKCI bukan sekadar perhelatan seremonial, tetapi telah menjadi ajang penting yang membawa dampak ekonomi positif di banyak sektor.
Fawait menyebutkan bahwa kabupaten dengan aktivitas pariwisata yang berkembang akan turut mendorong kemajuan sektor lainnya, mulai dari ekonomi kreatif hingga pemberdayaan masyarakat.
Menurutnya, JKCI menjadi panggung strategis yang mampu mengangkat pamor industri pertembakauan, sektor yang menyerap banyak tenaga kerja terutama di wilayah pedesaan.
Festival JKCI 2025 mengusung tema Savoring Tradition, Embracing the Future dan berlangsung sepanjang Juli.
Selain memamerkan cerutu berkualitas khas Jember, acara ini juga menjadi wadah bagi pelaku UMKM lokal dan komunitas budaya untuk menampilkan produk kreatif mereka.
Festival ini semakin mengukuhkan reputasi Kabupaten Jember sebagai salah satu sentra produksi cerutu terbaik di Indonesia sekaligus destinasi wisata yang mengedepankan kekuatan tradisi dan inovasi.***