UMKMJATIM.COM – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memberikan apresiasi tinggi terhadap kesiapan operasional Sekolah Rakyat (SR) Terintegrasi 5 yang berlokasi di Jalan Trunojoyo, Ponorogo.
Sekolah ini dijadwalkan akan mulai menjalankan kegiatan belajar mengajar pada 1 Agustus 2025 mendatang.
Dibangun di atas lahan seluas 4,5 hektare, SR Terintegrasi Ponorogo dirancang untuk melayani siswa dari tiga jenjang pendidikan sekaligus: mulai dari SD, SMP, hingga SMA.
Saat meninjau langsung ke lokasi sekolah pada Sabtu (26/7/2025), Gubernur Khofifah menilai fasilitas yang disediakan sangat representatif untuk mendukung pengembangan potensi siswa.
Ia menyebut sekolah ini sebagai institusi pendidikan yang luar biasa karena kelengkapan sarana olahraga dan lingkungan yang mendukung pembentukan karakter siswa.
Di antaranya, terdapat lapangan basket, lapangan voli, hingga jogging track yang menjadi bagian dari fasilitas fisik unggulan.
Gubernur juga memberikan apresiasinya kepada Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo,
atas keberhasilannya menerjemahkan visi Presiden Prabowo Subianto untuk mencetak generasi unggul melalui pendidikan berbasis sistem boarding school.
Menurutnya, SR Ponorogo bisa menjadi contoh bagi pendirian Sekolah Rakyat lainnya di berbagai daerah.
Sistem boarding school dinilai mampu menciptakan pola hidup disiplin dan menumbuhkan karakter positif pada siswa.
Sebagai tahap awal, sekolah ini akan menampung sebanyak 125 siswa dari keluarga kurang mampu yang tercatat dalam Desil 1 dan 2 Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Rinciannya, 25 siswa untuk jenjang SD, 50 siswa jenjang SMP, dan 50 siswa jenjang SMA.
Khofifah menekankan bahwa sistem asrama tidak hanya sebatas tempat tinggal siswa, tetapi juga menjadi sarana pembentukan karakter.
Mulai dari manajemen waktu belajar dan tidur, penggunaan bahasa Inggris dalam keseharian, hingga kebiasaan senam pagi sebagai rutinitas pembentukan fisik dan mental.
Ia menyarankan agar pembinaan karakter siswa dapat diperkuat melalui kolaborasi dengan institusi TNI dan Polri, seperti Kodim dan Polres setempat, guna memberikan keteladanan dan penguatan nilai-nilai kebangsaan.
Kepala Sekolah Devitri Candrawati mengungkapkan bahwa persiapan fasilitas telah selesai.
Ia memastikan seluruh kebutuhan dasar siswa, termasuk kasur, tempat tidur, dan perlengkapan sekolah sudah mulai berdatangan ke lokasi.
Salah satu siswa, Muh Lutfi Oktavia Ramadhani, merasa sangat bersyukur bisa bergabung dengan SR Terintegrasi Ponorogo.
Ia berharap pengalaman belajar di sekolah tersebut akan membentuknya menjadi pribadi yang lebih baik, memiliki rasa tanggung jawab, dan hidup disiplin.
Dengan konsep pendidikan terpadu yang menekankan pada pembinaan karakter, akademik, serta lingkungan belajar yang memadai,
SR Terintegrasi Ponorogo diharapkan menjadi pelopor pendidikan berbasis asrama yang mampu mencetak generasi muda berkualitas dan berdaya saing tinggi.***