UMKMJATIM.COM – Upaya menjaga ketahanan pangan nasional terus diperkuat dengan hadirnya skema penyerapan gula petani yang dipastikan berjalan melalui dukungan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dan ID Food.
Skema tersebut memberikan jaminan bahwa gula yang diproduksi oleh pabrik gula milik SGN maupun RNI dapat terserap secara merata tanpa hambatan distribusi.
Kehadiran mekanisme ini dianggap sebagai solusi strategis, tidak hanya bagi industri gula nasional tetapi juga terutama bagi petani tebu yang kerap menghadapi ketidakpastian pasar.
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (DPP APTRI), Sunardi Edy Sukamto, menyampaikan apresiasi terhadap langkah yang ditempuh Danantara.
Menurutnya, kebijakan penyerapan gula ini menunjukkan adanya keberpihakan nyata terhadap kepentingan petani tebu.
Ia menilai, mekanisme tersebut mampu menumbuhkan optimisme baru di kalangan petani sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.
Dengan adanya jaminan pembelian, petani merasa lebih aman dalam memasarkan hasil panennya tanpa takut harga jatuh di pasaran.
Kesepakatan terkait penyerapan gula ini sebelumnya diputuskan dalam Rapat Pembahasan Program Penyerapan Gula Petani yang diadakan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama SGN pada Kamis, 22 Agustus 2025, di Representative Office SGN Surabaya.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan lintas kementerian dan lembaga, termasuk perwakilan petani tebu dari APTRI.
Rapat ini menjadi tonggak penting dalam menyelaraskan kepentingan pemerintah, BUMN, dan petani dalam membangun ekosistem industri gula yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Sinergi yang terjalin antara pemerintah, BUMN, dan petani tebu rakyat diyakini dapat menciptakan ekosistem industri gula yang berkeadilan.
Dengan adanya kebijakan penyerapan, keberlangsungan produksi gula di tingkat petani dapat terjamin, sehingga kesejahteraan petani ikut meningkat.
Selain memberikan rasa aman bagi petani, mekanisme ini juga membantu menstabilkan harga gula di pasaran.
Dengan demikian, masyarakat sebagai konsumen tetap dapat membeli gula dengan harga yang wajar, sementara petani tetap memperoleh keuntungan yang layak.
Selain melindungi petani, skema ini juga berfungsi sebagai instrumen penting dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga gula nasional.
Kebijakan tersebut memungkinkan pemerintah untuk mengendalikan pasokan sekaligus mencegah gejolak harga di pasar.
Melalui langkah ini, industri gula nasional diharapkan tidak hanya mampu menopang kebutuhan dalam negeri, tetapi juga berkontribusi pada penguatan ketahanan pangan jangka panjang.
Langkah Danantara bersama SGN dan ID Food dalam memastikan penyerapan gula petani menjadi bukti nyata bahwa keberpihakan kepada petani tebu rakyat masih menjadi prioritas.
Kolaborasi ini menghadirkan ekosistem industri yang lebih sehat, berkelanjutan, dan berkeadilan.
Dengan dukungan pemerintah serta kebijakan penyerapan yang konsisten, petani tebu memiliki harapan baru untuk terus berkembang, sementara masyarakat mendapatkan jaminan ketersediaan gula dengan harga yang stabil.***