UMKMJATIM.COM – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) menunjukkan komitmennya dalam menjaga ketahanan pangan masyarakat.
Pada Kamis (11/9/2025), lembaga tersebut menggelar Gerakan Pangan Murah secara serentak di 20 Balai Penyuluhan Pertanian (BPP).
Dalam program ini, sebanyak 22,5 ton beras SPHP (Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan) berhasil disalurkan.
Kegiatan ini menjadi langkah nyata pemerintah daerah dalam menghadapi fluktuasi harga beras yang kerap terjadi di pasaran.
Kabid Tanaman Pangan Dispertan Banyuwangi, Ida Larasati, menyampaikan bahwa masyarakat menyambut dengan antusias kegiatan tersebut.
Sejak pagi hari, warga sudah mendatangi lokasi untuk mendapatkan beras dengan harga lebih terjangkau dibandingkan harga pasaran.
Beras SPHP yang ditawarkan dikemas dalam kantong 5 kilogram dengan harga Rp57.500 per kemasan.
Harga ini dinilai mampu menjaga daya beli masyarakat sekaligus memberikan akses pada produk berkualitas dengan harga bersahabat.
Dispertan Banyuwangi tidak bekerja sendiri dalam menyukseskan program ini.
Dukungan datang dari Perum Bulog Banyuwangi yang memastikan stok beras tetap tersedia dalam jumlah mencukupi.
Kolaborasi ini menjadi bagian penting untuk mengantisipasi potensi kelangkaan pangan dan lonjakan harga di tingkat daerah.
Dengan adanya suplai langsung dari Bulog, kualitas beras yang disalurkan terjaga, sementara distribusinya berjalan lancar di seluruh titik penyelenggaraan.
Gerakan pangan murah ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, tetapi juga berfungsi sebagai salah satu instrumen pengendalian inflasi daerah.
Dengan harga beras yang lebih stabil, tekanan terhadap kebutuhan pokok dapat diminimalisasi sehingga roda perekonomian lokal tetap berjalan seimbang.
Langkah ini sejalan dengan strategi pemerintah daerah dalam menjaga ketahanan pangan sekaligus menekan dampak fluktuasi harga yang dapat memengaruhi kesejahteraan masyarakat.
Dispertan Banyuwangi menegaskan komitmennya untuk terus berupaya menghadirkan program-program serupa di masa mendatang.
Dengan dukungan Bulog dan antusiasme warga, Gerakan Pangan Murah diharapkan mampu menjadi solusi berkelanjutan untuk menjaga ketersediaan beras dengan harga yang stabil.
Program ini juga menjadi bukti bahwa sinergi antara pemerintah daerah, lembaga penyedia pangan, dan masyarakat dapat menciptakan sistem pangan yang lebih tangguh.
Pelaksanaan Gerakan Pangan Murah di Banyuwangi, dengan penyaluran 22,5 ton beras SPHP, menjadi bukti nyata upaya pemerintah dalam menjaga pasokan dan harga pangan.
Program ini tidak hanya membantu masyarakat mendapatkan beras murah dan berkualitas, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi daerah melalui pengendalian inflasi.***