UMKMJATIM.COM – Penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi mendapat sorotan positif dari Badan Pusat Statistik (BPS) Banyuwangi.
Kepala BPS Banyuwangi, Hermanto, menyampaikan bahwa salah satu faktor utama keberhasilan tersebut adalah kemampuan daerah dalam menjaga stabilitas inflasi.
Menurut Hermanto, keberhasilan pengendalian harga kebutuhan pokok membuat daya beli masyarakat tetap terjaga.
Kondisi ini tidak hanya mencegah kelompok rentan jatuh ke bawah garis kemiskinan, tetapi juga memberi peluang bagi keluarga miskin untuk meningkatkan taraf hidup.
Dengan kata lain, inflasi yang stabil menjadi kunci utama dalam memperbaiki kesejahteraan masyarakat.
Hermanto menekankan bahwa capaian ini tidak terlepas dari kolaborasi lintas sektor.
Dukungan kebijakan pemerintah daerah, kerja sama antar-instansi, serta partisipasi aktif masyarakat membentuk sinergi yang kuat dalam menjaga perekonomian lokal.
Ia menjelaskan, berbagai program penanganan kemiskinan yang digagas Pemkab Banyuwangi terbukti efektif.
Langkah-langkah tersebut tidak hanya berupa bantuan langsung, tetapi juga program pemberdayaan ekonomi yang memberi dampak jangka panjang.
“Kolaborasi berbagai pihak berhasil menjaga inflasi dan memperkuat daya tahan ekonomi keluarga,” ujarnya dalam keterangannya.
Salah satu poin penting yang diangkat BPS adalah konsistensi pemerintah daerah.
Program penanggulangan kemiskinan di Banyuwangi dinilai tidak sekadar formalitas, melainkan benar-benar dilaksanakan dengan perencanaan terukur.
Mulai dari pemberian bantuan sosial, penguatan UMKM, hingga pembinaan petani dan nelayan, semuanya diarahkan agar masyarakat memiliki kesempatan lebih luas untuk meningkatkan pendapatan.
Hasilnya dapat dilihat melalui tren penurunan kemiskinan yang stabil setiap tahun.
Hermanto menyebutkan bahwa strategi Banyuwangi ini menjadi bukti nyata bagaimana keberlanjutan program lebih penting daripada sekadar peluncuran proyek baru.
“Kebijakan yang konsisten memungkinkan dampak positif terasa langsung bagi masyarakat,” ungkapnya.
Keberhasilan Banyuwangi menekan angka kemiskinan tidak hanya tampak dari data statistik, tetapi juga dari kondisi riil di masyarakat.
Banyak warga mengaku terbantu dengan berbagai program pemerintah, mulai dari subsidi pendidikan, akses layanan kesehatan, hingga dukungan modal usaha kecil.
Selain itu, kemampuan pemerintah daerah menjaga harga barang-barang kebutuhan pokok tetap stabil membuat keluarga miskin lebih mudah mengatur keuangan.
Dampak lanjutan dari kondisi ini adalah meningkatnya rasa optimisme masyarakat dalam menjalani aktivitas ekonomi sehari-hari.
Penurunan angka kemiskinan di Banyuwangi menjadi cerminan bahwa pembangunan yang terarah, kolaboratif, dan konsisten mampu menghadirkan perubahan nyata.
Langkah menjaga inflasi tetap terkendali terbukti tidak hanya menjadi strategi ekonomi, tetapi juga instrumen penting dalam melindungi masyarakat dari kerentanan sosial.
Ke depan, tantangan Banyuwangi adalah mempertahankan tren positif ini sambil memperluas cakupan program pemberdayaan ekonomi.
Dengan terus menjaga keseimbangan antara kebijakan pengendalian inflasi dan program pengentasan kemiskinan, Banyuwangi diyakini bisa melangkah lebih cepat menuju daerah yang lebih sejahtera dan inklusif.***