UMKMJATIM.COM – Perum Bulog menegaskan komitmennya dalam menjaga kualitas stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang saat ini mencapai 3,9 juta ton.
Upaya tersebut dilakukan untuk memastikan ketersediaan pangan pokok masyarakat tetap aman, terjangkau, dan layak dikonsumsi.
Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menyampaikan bahwa setiap beras yang disalurkan melalui berbagai program pemerintah selalu melalui tahap pemeriksaan.
Baik penyaluran untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) maupun untuk bantuan pangan, beras terlebih dahulu diperiksa kuantitas serta kualitasnya sebelum dikemas ulang.
Menurut Rizal, Bulog berkomitmen penuh agar masyarakat menerima beras dalam kondisi terbaik.
Pemeriksaan tidak hanya dilakukan secara internal, tetapi juga melibatkan laboratorium independen terakreditasi untuk memastikan standar kualitas sesuai ketentuan nasional.
Ia menambahkan bahwa pengujian terakhir dilakukan pada bulan Agustus 2025 di dua laboratorium besar, yaitu PT Saraswanti Indo Genetech dan PT Sucofindo.
Hasil uji tersebut membuktikan bahwa beras yang disimpan di gudang Bulog masih memenuhi persyaratan kualitas yang berlaku.
Temuan ini sekaligus memperkuat kepercayaan publik bahwa cadangan beras pemerintah dikelola dengan standar tinggi.
Sebagai BUMN pangan yang mendapat mandat strategis dari negara, Bulog tidak hanya bertugas menjaga stok, tetapi juga memastikan stabilitas harga di pasar.
Rizal menegaskan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap kualitas beras nasional adalah prioritas utama.
Oleh karena itu, proses pengawasan dilakukan secara berlapis, mulai dari gudang penyimpanan hingga tahap distribusi.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa Bulog secara rutin melakukan pemeriksaan kualitas secara periodik.
Hal ini penting untuk memastikan beras tetap aman dikonsumsi meskipun disimpan dalam jangka waktu tertentu.
Proses pengecekan meliputi kadar air, kebersihan, hingga kandungan zat yang sesuai dengan standar mutu pangan nasional.
Selain fokus pada kualitas, Bulog juga memastikan ketersediaan beras dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara merata.
Melalui program SPHP, distribusi beras dilakukan ke berbagai daerah dengan harga terjangkau, sehingga membantu mengendalikan inflasi pangan.
Sementara itu, lewat program bantuan pangan, Bulog mendukung ketahanan pangan masyarakat berpenghasilan rendah agar tetap memiliki akses terhadap beras berkualitas.
Rizal menegaskan kembali bahwa Bulog akan terus menjaga kepercayaan masyarakat dengan memastikan ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitas pangan nasional.
Dengan stok mencapai 3,9 juta ton yang tersebar di gudang seluruh Indonesia, pemerintah diyakini mampu menghadapi tantangan fluktuasi harga pangan serta potensi gangguan pasokan.
Kebijakan Bulog ini menunjukkan peran strategis BUMN pangan dalam menjaga stabilitas pasar sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.
Dengan pengelolaan stok yang terjamin kualitasnya, masyarakat tidak hanya mendapatkan kepastian pasokan, tetapi juga perlindungan terhadap harga yang wajar dan kondisi beras yang layak konsumsi.***