UMKMJATIM.COM – Festival Ekonomi Syariah (FESyar) SAMARA 2025 resmi berakhir pada Minggu malam, 31 Agustus 2025, di Alun-Alun Raden Bagus Asra, Bondowoso.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jember bersama Pemerintah Kabupaten Bondowoso ini menjadi momentum penting dalam mengembangkan potensi ekonomi syariah di tingkat regional.
Tema yang diangkat, “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Regional”,
menegaskan komitmen berbagai pihak untuk memperkuat peran ekonomi syariah sebagai penopang pertumbuhan daerah.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bondowoso, Dr. Fathur Rozi, M.Fil.I, hadir mewakili pemerintah daerah bersama jajaran kepala OPD dalam acara penutupan tersebut.
Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap keberlangsungan festival yang dinilai mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Perwakilan Deputi Kepala BI Jember, Gunawan, menyampaikan bahwa antusiasme peserta dan masyarakat sangat luar biasa.
Menurutnya, jumlah UMKM yang berpartisipasi kali ini mencapai lebih dari 150, menjadikannya jumlah terbanyak dibandingkan dengan penyelenggaraan festival sebelumnya.
Tidak hanya itu, hasil ekonomi yang dicapai juga cukup signifikan, di mana total omzet transaksi selama tiga hari pelaksanaan tercatat sebesar Rp1,56 miliar.
Selain transaksi ekonomi, rangkaian acara FESyar SAMARA 2025 juga diperkaya dengan berbagai kegiatan menarik.
Festival ini menghadirkan perlombaan yang menonjolkan nilai budaya dan kreativitas masyarakat, seperti Lomba Hadrah serta Muslim Fashion Show Batik yang memadukan seni, tradisi, dan inovasi.
Pada puncak penutupan, panitia memberikan apresiasi kepada para pemenang lomba yang telah digelar selama festival, antara lain Lomba Nasyid, Kids Muslim Fashion Show, dan Lomba Hadrah.
Penyerahan hadiah ini menjadi bentuk penghargaan terhadap bakat lokal sekaligus motivasi agar kreativitas terus berkembang.
FESyar SAMARA 2025 tidak hanya berhenti sebagai agenda seremonial, tetapi juga hadir sebagai platform strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Bondowoso dan sekitarnya.
UMKM yang berpartisipasi mendapatkan kesempatan besar untuk memperluas jaringan, mempromosikan produk, sekaligus meningkatkan kapasitas usaha melalui kegiatan edukatif yang disediakan.
Festival ini juga memperkuat peran ekonomi syariah sebagai salah satu pilar pembangunan daerah.
Dengan sinergi antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, dan para pelaku UMKM, tercipta ekosistem ekonomi yang lebih sehat, inklusif, serta berkelanjutan.
Keberhasilan penyelenggaraan tahun ini diharapkan dapat menjadikan FESyar SAMARA sebagai agenda tahunan yang dinantikan masyarakat.
Dengan capaian yang positif, festival ini berpotensi terus berkembang dan memberikan kontribusi lebih besar bagi ketahanan ekonomi daerah sekaligus pengembangan industri halal di tingkat regional.
Pemerintah daerah bersama BI Jember optimis bahwa keberlangsungan kegiatan semacam ini akan semakin memperkuat sinergi berbagai pihak.
Pada akhirnya, festival tidak hanya bermanfaat bagi pelaku UMKM, tetapi juga membuka jalan bagi penguatan ekonomi syariah sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.***