UMKMJATIM.COM – Distribusi kebutuhan pokok ke Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, sempat terhambat akibat tingginya gelombang laut sejak akhir Agustus 2025.
Kondisi tersebut akhirnya direspons Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan mengirimkan bantuan logistik menggunakan KRI Surabaya 591 pada Jumat, 5 September 2025.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menjelaskan bahwa aktivitas transportasi laut ke Bawean praktis lumpuh selama hampir sepekan.
Kapal barang berhenti beroperasi sejak 29 Agustus, sementara kapal penumpang terhenti pada 1 September dan baru kembali berlayar pada hari pengiriman bantuan.
Situasi tersebut membuat suplai logistik ke pulau terhambat dan memicu lonjakan harga sejumlah kebutuhan pokok.
Khofifah menyebutkan, harga telur sempat menembus Rp60 ribu per kilogram, sementara daging ayam bahkan mencapai Rp80 ribu per kilogram.
Kondisi ini tentu menambah beban masyarakat setempat yang sangat bergantung pada distribusi bahan pangan dari Gresik.
Dalam pengiriman kali ini, Pemprov Jawa Timur menyalurkan berbagai jenis bantuan yang dibutuhkan warga.
Bantuan terdiri dari 10 ton beras, 5.000 paket sembako, tabung LPG 12 kilogram, telur, serta kendaraan cold storage untuk menjaga kualitas pangan selama perjalanan laut.
Selain bantuan dari pemerintah, sebanyak 50 pedagang asal Gresik turut serta dalam perjalanan menggunakan KRI Surabaya 591.
Kehadiran mereka menjadi solusi setelah sebelumnya kesulitan mendapatkan akses transportasi karena antrean penumpang yang menumpuk akibat keterlambatan kapal.
Khofifah menegaskan bahwa seluruh proses distribusi bantuan akan dipantau secara ketat.
Ia telah meminta Sekretaris Daerah Jawa Timur untuk mengoordinasikan pengiriman bersama jajaran terkait, sementara Bupati Gresik diminta memastikan distribusi benar-benar sampai kepada masyarakat yang paling membutuhkan.
“Semua harus berjalan teratur agar bantuan tepat sasaran.
Kami ingin memastikan masyarakat Bawean mendapatkan akses pangan yang memadai setelah beberapa hari terakhir menghadapi keterbatasan,” ujar Khofifah dalam keterangannya.
Berdasarkan jadwal, kapal KRI Surabaya 591 dijadwalkan tiba di Pulau Bawean pada Sabtu, 6 September 2025, pukul 06.00 pagi.
Khofifah berharap pengiriman kali ini berjalan lancar dan dapat segera membantu menstabilkan harga pangan yang sempat melambung.
Ia menambahkan bahwa langkah ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah dalam menjaga ketahanan pangan di wilayah kepulauan Jawa Timur yang kerap menghadapi kendala cuaca ekstrem.
Dengan adanya dukungan logistik yang terjamin, diharapkan aktivitas masyarakat Bawean dapat kembali normal.
Pengiriman logistik menggunakan KRI Surabaya 591 menjadi langkah strategis Pemprov Jawa Timur dalam mengatasi dampak keterlambatan distribusi akibat gelombang tinggi.
Dengan membawa ribuan paket sembako, beras, hingga cold storage, pemerintah berusaha memastikan kebutuhan dasar masyarakat Pulau Bawean tetap terpenuhi.
Lebih dari sekadar bantuan, misi ini mencerminkan komitmen pemerintah provinsi untuk hadir di tengah masyarakat yang terdampak, sekaligus menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di wilayah kepulauan.***