UMKMJATIM.COM – Harga cabai rawit merah (CRM) di Pasar Induk Pare, Kabupaten Kediri, Kamis (18/9/2025), dilaporkan mengalami penurunan.
Berdasarkan data dari Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kediri, varietas Brengos 99 yang sebelumnya dijual Rp30.000 per kilogram turun Rp2.000 menjadi Rp28.000 per kilogram.
Penurunan serupa terjadi pada varietas Asmoro 043, yang dari Rp28.000 kini menjadi Rp26.000 per kilogram. Sementara varietas Prentol/Tumi 99 turun Rp1.000 sehingga berada di harga Rp21.000 per kilogram.
Kondisi serupa juga terjadi pada harga cabai merah keriting (CMK). Varietas Boos Tavi yang sebelumnya Rp40.000 kini turun Rp3.000 menjadi Rp37.000 per kilogram.
Sedangkan varietas Sibad terkoreksi Rp3.000 menjadi Rp35.000 per kilogram.
Ketua APCI Kediri, Suyono, menjelaskan bahwa penurunan harga cabai rawit dan keriting dipengaruhi oleh liburnya pengiriman ke Kalimantan.
“Harga cabai keriting dan cabai rawit turun karena pengiriman ke Kalimantan sementara libur. Sementara harga cabai merah besar relatif stabil di pasar induk,” ungkapnya.
Harga Cabai Merah Besar Masih Stabil
Berbeda dengan cabai rawit dan keriting, harga cabai merah besar (CMB) masih stabil di pasaran.
Varietas Gada MK tetap berada di Rp32.000 per kilogram, varietas Imola di angka Rp30.000 per kilogram, dan varietas Sandi 08 berada pada Rp29.000 per kilogram.
Stabilitas harga ini dinilai positif karena membantu menjaga keseimbangan pasokan cabai di pasaran.
Distribusi dan Pasokan Cabai
Data distribusi dari Pasar Induk Pare menunjukkan, pengiriman cabai rawit merah ke wilayah Jabodetabek mencapai 1,5 ton.
Sementara itu, serapan industri untuk cabai merah besar mencapai 4,5 ton, ditambah cabai rawit merah sebanyak 3 ton.
Namun, khusus untuk pengiriman ke Kalimantan, saat ini dihentikan sementara.
Dari sisi pasokan, cabai merah besar masuk ke pasar dari beberapa wilayah utama seperti Kediri, Malang, Blitar, dan Jember dengan total suplai sekitar 8 ton.
Untuk cabai merah keriting, suplai berasal dari wilayah Kediri sebesar 1 ton.
Sedangkan pasokan cabai rawit merah tercatat lebih melimpah, mencapai 14 ton, yang bersumber dari Kediri, Malang, Jombang, serta beberapa daerah di Jawa Tengah.
Implikasi bagi Pasar dan Konsumen
Penurunan harga cabai rawit dan keriting ini memberi angin segar bagi konsumen rumah tangga maupun industri kuliner.
Namun, bagi petani, kondisi ini menuntut adanya strategi agar harga tetap stabil meski distribusi ke wilayah tertentu libur.
Stabilnya harga cabai merah besar turut membantu menyeimbangkan kebutuhan pasar, terutama pada periode menjelang akhir tahun yang biasanya diwarnai peningkatan konsumsi.
Dengan pasokan yang relatif aman dan distribusi tetap berjalan ke wilayah utama seperti Jabodetabek, harga cabai di Kediri diharapkan tidak mengalami fluktuasi tajam.
Pemerintah daerah bersama APCI disebut terus memantau perkembangan pasar guna memastikan keseimbangan harga tetap terjaga.***