UMKMJATIM.COM – Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri merilis laporan harga komoditas cabai di Pasar Induk Pare pada Sabtu, 27 September 2025.
Berdasarkan data tersebut, harga aneka cabai tercatat masih stabil meskipun pengiriman ke Kalimantan sementara waktu libur.
Untuk komoditas Cabai Merah Besar (CMB), varietas Gada MK dipasarkan seharga Rp40.000 per kilogram.
Varietas Imola dijual Rp38.000 per kilogram, sementara varietas Sandi 08 tercatat Rp37.000 per kilogram.
Stabilitas harga juga terlihat pada Cabai Merah Keriting (CMK), di mana varietas Boos Tavi berada di angka Rp38.000 per kilogram dan varietas Sibad sebesar Rp36.000 per kilogram.
Ketua APCI Kabupaten Kediri, Suyono, menegaskan bahwa harga cabai merah besar, keriting, maupun rawit merah tidak mengalami perubahan signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Pasokan juga masih normal meski ada penundaan distribusi ke Kalimantan.
Selain cabai merah besar dan keriting, Cabai Rawit Merah (CRM) juga menunjukkan kestabilan harga.
Varietas Brengos 99 dijual Rp29.000 per kilogram, varietas Asmoro 043 berada di angka Rp27.000 per kilogram, sedangkan varietas Prentol atau Tumi 99 lebih terjangkau dengan harga Rp22.000 per kilogram.
Meski pengiriman ke Kalimantan libur, harga tetap terkendali karena distribusi cabai ke wilayah lain masih berjalan normal.
Hal ini menjadi kabar baik bagi konsumen maupun petani, karena keseimbangan antara pasokan dan permintaan tetap terjaga.
Walaupun distribusi ke Kalimantan ditunda, pengiriman cabai dari Pasar Induk Pare tetap berjalan ke wilayah Jabodetabek dan industri pengolahan.
Data mencatat, cabai keriting dikirim sebanyak 0,5 ton, sementara cabai rawit merah mencapai 1,5 ton.
Untuk kebutuhan industri, serapan cabai lebih besar, yakni cabai merah besar 3 ton, cabai keriting 0,5 ton, serta cabai rawit merah sebanyak 3 ton.
Kondisi ini menunjukkan bahwa pasar cabai di Kediri tetap produktif dalam memenuhi permintaan konsumen di luar daerah.
Liburnya pengiriman ke Kalimantan tidak berpengaruh besar terhadap ketersediaan maupun harga di tingkat lokal.
Pasokan cabai yang masuk ke Pasar Induk Pare cukup berlimpah dengan kontribusi dari berbagai wilayah sentra.
Cabai merah besar didatangkan dari Kediri, Jember, Malang, dan Probolinggo dengan total 6 ton.
Untuk cabai merah keriting, pasokan berasal dari Kediri dan Jember dengan jumlah 1,6 ton.
Sementara cabai rawit merah banyak disuplai dari Kediri, Malang, dan Jombang dengan total pasokan mencapai 12 ton.
Ketersediaan pasokan dari berbagai daerah ini menjadi faktor utama yang menjaga stabilitas harga.
Dengan rantai distribusi yang lancar dan pasokan memadai, gejolak harga dapat dicegah meskipun terjadi perubahan jadwal pengiriman ke beberapa wilayah.
Berdasarkan laporan APCI Kabupaten Kediri, harga aneka cabai di Pasar Induk Pare hingga akhir September 2025 masih stabil di tengah liburnya pengiriman ke Kalimantan.
Distribusi ke Jabodetabek dan kebutuhan industri tetap berjalan, dengan pasokan yang cukup dari berbagai daerah.
Stabilitas harga cabai ini menjadi indikator positif bahwa keseimbangan pasar masih terjaga.
Selama pasokan tetap lancar, harga cabai di Kediri dan wilayah distribusi diperkirakan tidak akan mengalami lonjakan signifikan dalam waktu dekat.***