UMKMJATIM.COM – Harga cabai merah keriting (CMK) di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengalami lonjakan signifikan pada pertengahan September 2025.
Menurut data Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri, kenaikan tersebut disebabkan pasokan yang turun hanya 0,5 ton di Pasar Induk Pare.
Dua varietas utama cabai merah keriting tercatat mengalami kenaikan drastis. Varietas Boos Tavi yang semula Rp35.000 per kilogram naik menjadi Rp43.000, sedangkan varietas Sibad dari Rp33.000 melonjak menjadi Rp41.000 per kilogram.
Kondisi Harga Cabai Rawit Merah
Sementara itu, harga cabai rawit merah (CRM) relatif stabil meski tetap berada di level tinggi.
Untuk varietas Brengos 99 harga masih bertahan di Rp30.000 per kilogram, Asmoro 043 dijual Rp28.000 per kilogram, sedangkan Prentol/Tumi 99 dipatok Rp24.000 per kilogram.
Ketua APCI Kediri, Suyono, menyebut bahwa lonjakan harga cabai merah keriting tidak lepas dari minimnya pasokan di pasar.
Ia menegaskan, harga cabai merah besar (CMB) dan cabai rawit cenderung masih stabil meski tetap dipantau secara ketat.
Harga Cabai Merah Besar Masih Stabil
Untuk cabai merah besar (CMB), tidak ada kenaikan signifikan. Varietas Gada MK masih bertahan di Rp21.000 per kilogram, Imola di Rp19.000 per kilogram, dan varietas Sandi 08 tetap di level Rp18.000 per kilogram.
Stabilitas harga ini memberikan sedikit keseimbangan di tengah kenaikan tajam cabai merah keriting.
Distribusi Cabai ke Berbagai Wilayah
Pasar Induk Pare Kediri tidak hanya menjadi pusat perdagangan lokal, tetapi juga memasok kebutuhan cabai ke berbagai wilayah.
Pada periode ini, pengiriman cabai rawit merah ke Jabodetabek mencapai 1,5 ton. Untuk kebutuhan industri, serapan mencapai 2,5 ton cabai merah besar dan 3 ton cabai rawit merah.
Selain itu, Kalimantan juga menerima distribusi cabai rawit merah sebanyak 3 ton.
Asal Pasokan Cabai
Pasokan cabai merah besar yang masuk ke Pasar Induk Pare berasal dari beberapa daerah penghasil utama, antara lain Kediri, Malang, Blitar, dan Jember, dengan total sekitar 7 ton.
Untuk cabai merah keriting, stok datang dari Kediri dan Jember, tetapi jumlahnya hanya sekitar 0,5 ton, jauh lebih rendah dari kebutuhan pasar.
Sedangkan cabai rawit merah dipasok dari Kediri, Malang, dan Jombang, dengan total 12 ton.
Harapan Petani dan Pedagang
APCI Kediri berharap pasokan cabai merah keriting bisa segera stabil agar harga tidak terus melonjak.
Menurut mereka, keseimbangan harga penting untuk menjaga daya beli konsumen sekaligus memberi keuntungan yang adil bagi petani dan pedagang.
Kenaikan harga ini menjadi pengingat bahwa fluktuasi pasokan meski dalam jumlah kecil dapat berdampak signifikan terhadap harga di pasar.
Oleh karena itu, distribusi yang merata dan pengelolaan stok yang baik sangat dibutuhkan guna menekan gejolak harga cabai di masa mendatang.***