UMKMJATIM.COM – Universitas Trunojoyo Madura (UTM) resmi memulai Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan (MSP) di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, pada Sabtu (13/9/2025).
Program ini diawali dengan penyerahan mesin pembuat pakan ikan kepada Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Ajigunong yang berada di Kelurahan Gunongsekar, Kecamatan Sampang.
Mesin tersebut difungsikan untuk mengolah adonan pakan dari bahan baku ikan rucah atau sisa hasil laut yang tidak terpakai, sehingga dapat dipadatkan menjadi pellet pakan ikan siap digunakan.
Penyerahan dilakukan oleh Ketua Prodi MSP UTM, Indah Wahyuni Abida, dan diterima langsung oleh Yusron, pengelola Pokdakan Ajigunong sekaligus pemuda pelopor Sampang tahun 2025.
Dalam kesempatan itu, Yusron mengungkapkan apresiasinya terhadap langkah UTM yang memberikan perhatian pada pemuda dan pelaku budidaya lokal.
Ia menilai, kehadiran mesin pembuat pakan sangat membantu mengurangi ketergantungan terhadap pakan pabrikan yang harganya semakin mahal.
Menurutnya, banyak pembudidaya ikan lele di Sampang belum terbiasa membuat pakan mandiri, sehingga keberadaan mesin ini diharapkan dapat menjadi solusi praktis sekaligus menambah keterampilan baru bagi mereka.
Tidak berhenti pada pemberian bantuan, mahasiswa KKNT UTM juga melaksanakan pelatihan pembuatan pakan ikan mandiri yang diikuti 15 pembudidaya lele dari berbagai kecamatan di Sampang.
Materi pelatihan difokuskan pada teknik mengolah bahan lokal murah, seperti ikan rucah, kepala ayam, dan leher ayam, agar bisa menjadi pakan bernutrisi tinggi.
Tujuannya adalah mendorong pembudidaya untuk lebih mandiri dalam penyediaan pakan, sehingga biaya operasional dapat ditekan.
Hal ini penting karena pakan biasanya menyumbang porsi terbesar dalam biaya produksi budidaya ikan.
Selain pelatihan, mahasiswa UTM juga melakukan pendampingan intensif dan penelitian lapangan. Mereka menyiapkan uji coba dengan tiga jenis pakan berbeda, yaitu:
– Pakan mandiri berbahan dasar ikan rucah.
– Pakan mandiri berbahan kepala dan leher ayam.
– Pakan pabrikan yang umum digunakan.
Pertumbuhan ikan lele dari masing-masing jenis pakan ini akan diamati hingga masa panen pada bulan November 2025.
Hasil penelitian nantinya akan digunakan sebagai dasar rekomendasi untuk para pembudidaya, guna menentukan pilihan pakan yang paling efisien dan menguntungkan.
Program KKNT MSP UTM diharapkan mampu memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat Sampang, khususnya pembudidaya ikan lele.
Dengan adanya teknologi mesin pakan, pelatihan, dan pendampingan, pembudidaya bisa lebih mandiri, mengurangi beban biaya, serta meningkatkan produktivitas usaha mereka.
Selain itu, kegiatan ini sekaligus menjadi sarana implementasi ilmu bagi mahasiswa UTM, yang dapat langsung berkontribusi pada masyarakat melalui inovasi nyata di sektor perikanan.***