Koperasi Petani Dinilai Solusi Efektif Atasi Keterbatasan Bulog dalam Menyerap Gabah

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Monday, 1 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Keterlibatan Perum Bulog dalam menyerap gabah petani yang hanya sekitar 10% dari total produksi nasional dinilai belum cukup mampu menjaga stabilitas harga dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Kondisi ini memunculkan kebutuhan akan solusi yang lebih tepat dan berkelanjutan.

Direktur Paskomnas Indonesia, Soekam Parwadi, menyebutkan bahwa peran utama seharusnya diberikan kepada koperasi petani.

Menurutnya, koperasi yang ada di setiap desa memiliki potensi besar untuk menjadi garda terdepan dalam mengelola gabah dan beras secara lebih efisien.

Soekam menilai koperasi desa mampu memangkas rantai distribusi yang selama ini panjang dan merugikan petani.

Jika koperasi bergerak aktif, petani dapat langsung menjual gabah hasil panennya kepada koperasi tanpa harus bergantung pada tengkulak.

Baca Juga :  Pemkab Jombang Gelar Operasi Pasar Tekan Harga Beras dan Stabilkan Pasokan

Koperasi kemudian bisa mengolah gabah menjadi beras, sebelum menyalurkannya langsung kepada konsumen atau pasar.

Dengan cara ini, keuntungan yang biasanya terserap oleh tengkulak maupun distributor bisa lebih banyak kembali ke petani.

Lebih lanjut, Soekam menekankan bahwa pemberdayaan petani bukan hanya sekadar soal dukungan dana.

Hal yang tidak kalah penting adalah kesadaran petani untuk mau bergabung dalam koperasi.

Koperasi dipandang sebagai wadah yang dapat menyatukan kekuatan kolektif para petani.

Dengan bersatu, mereka bisa memiliki posisi tawar yang lebih kuat, baik dalam menentukan harga gabah maupun dalam memperluas akses pasar.

Kebersamaan ini juga membuka peluang bagi petani untuk memperoleh harga yang lebih adil dan berkelanjutan.

Baca Juga :  Kelangkaan Beras SPHP di Kediri, Masyarakat Beralih ke IR 64 Menjelang Ramadan

Soekam juga menegaskan bahwa pemerintah perlu mendorong adanya reformasi koperasi di tingkat desa.

Dukungan pemerintah dapat diwujudkan melalui pelatihan, pendampingan, serta fasilitasi agar koperasi lebih profesional dan transparan dalam mengelola usaha.

Kolaborasi dengan dinas pertanian, dinas koperasi daerah, hingga mitra bisnis juga menjadi hal yang krusial.

Dengan dukungan yang tepat, koperasi bisa berkembang menjadi pemain utama dalam rantai pasok beras nasional.

Jika koperasi benar-benar diberdayakan, petani akan memperoleh harga jual gabah yang lebih layak.

Di sisi lain, konsumen juga akan merasakan manfaat berupa harga beras yang lebih stabil dan wajar.

Rantai pasok yang lebih singkat diyakini mampu menjaga keseimbangan antara kepentingan produsen dan konsumen.

Baca Juga :  Jawa Timur Jadi Percontohan Nasional dalam Program Koperasi Merah Putih dan Ketahanan Pangan

Dengan demikian, peran koperasi bukan hanya membantu petani meningkatkan kesejahteraannya, tetapi juga berkontribusi pada stabilitas harga beras di pasar.

Keterbatasan Bulog dalam menyerap gabah petani seharusnya menjadi momentum untuk mengaktifkan koperasi desa sebagai solusi nyata.

Melalui penguatan kelembagaan, peningkatan profesionalisme, serta dukungan dari pemerintah, koperasi bisa menjadi ujung tombak distribusi beras yang adil, efisien, dan berkelanjutan.

Langkah ini diyakini tidak hanya akan menyejahterakan petani, tetapi juga memberikan kepastian harga yang lebih baik bagi masyarakat luas.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Gus’e Menyapa: Terobosan Bupati Jember Fawait untuk Dekatkan Pemerintah dengan Warga dan Dorong UMKM
Harga Cabai di Kediri Anjlok Lagi, Petani Mulai Rugi Meski Pasokan Stabil
Medco E&P dan SKK Migas Sukses Dorong Pemberdayaan Ekonomi di Desa Giriyoso, Musi Rawas
Bulan Batik Malang 2025: Wujud Apresiasi dan Kebanggaan Atas Warisan Budaya Lokal
Disnaker Sumenep Akui Belum Terima Juknis Program Magang Nasional 2025 dari Pemerintah Pusat
Cara Cepat Ajukan KUR BRI 2025 Melalui Aplikasi BRImo, Tanpa Harus ke Kantor Cabang
Panduan Lengkap Tahapan Pendaftaran CPNS 2026, Calon ASN Wajib Tahu!
Panduan Lengkap: Syarat Aktivasi Rekening PIP 2025 untuk Siswa SD dan SMP

Berita Terkait

Monday, 20 October 2025 - 21:00 WIB

Gus’e Menyapa: Terobosan Bupati Jember Fawait untuk Dekatkan Pemerintah dengan Warga dan Dorong UMKM

Monday, 20 October 2025 - 20:30 WIB

Harga Cabai di Kediri Anjlok Lagi, Petani Mulai Rugi Meski Pasokan Stabil

Monday, 20 October 2025 - 20:00 WIB

Medco E&P dan SKK Migas Sukses Dorong Pemberdayaan Ekonomi di Desa Giriyoso, Musi Rawas

Monday, 20 October 2025 - 19:30 WIB

Bulan Batik Malang 2025: Wujud Apresiasi dan Kebanggaan Atas Warisan Budaya Lokal

Monday, 20 October 2025 - 19:00 WIB

Disnaker Sumenep Akui Belum Terima Juknis Program Magang Nasional 2025 dari Pemerintah Pusat

Berita Terbaru