Pencairan bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahap 3 alokasi Juli-September 2025 masih berlangsung. Penyaluran bansos susulan dilakukan untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang belum menerima dana melalui bank penyalur BNI, BSI, BRI, dan Mandiri.
Namun, beberapa KPM melaporkan hanya menerima salah satu bansos, baik PKH atau BPNT saja. Belum ada informasi resmi dari Kementerian Sosial mengenai pencairan sisa bantuan. KPM diimbau untuk memantau saldo kartu KKS secara berkala dan berkonsultasi dengan pendamping sosial setempat jika bantuan belum cair.
Masalah Pencairan Bansos dan Sanksi Penerima
Selain kendala pencairan, terdapat kasus penghentian bansos bagi KPM tertentu. Hal ini disebabkan oleh indikasi keterlibatan dalam game online ilegal, berdasarkan data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Sekitar 600.000 penerima bansos terindikasi terlibat dalam aktivitas tersebut. Jika KPM terindikasi, statusnya di aplikasi SIKS-NG akan menjadi “exclude” dengan keterangan “terindikasi terlibat game online terlarang”.
Dampak Penghentian Bansos
Konsekuensi terlibat dalam game online ilegal berdampak serius. KPM yang terdeteksi akan dihapus dari daftar penerima PKH dan BPNT untuk tahap selanjutnya. Pemerintah menekankan bahwa bansos bertujuan untuk kesejahteraan, bukan untuk aktivitas ilegal.
Penghentian bansos ini merupakan langkah tegas pemerintah untuk mencegah penyalahgunaan dana dan memastikan bantuan tepat sasaran. Hal ini juga memberikan efek jera bagi penerima bansos agar tidak terlibat dalam kegiatan yang merugikan.
Pentingnya Pengawasan dan Transparansi
Pemerintah perlu meningkatkan pengawasan dan transparansi dalam penyaluran bansos untuk mencegah penyalahgunaan. Sistem verifikasi dan validasi data penerima bansos perlu diperkuat agar bantuan tepat sasaran dan mencapai KPM yang berhak.
Selain itu, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menggunakan bansos untuk keperluan yang tepat sangatlah penting. KPM perlu memahami konsekuensi dari penyalahgunaan dana bansos, termasuk potensi penghentian bantuan di masa mendatang.
Solusi dan Saran
- Penguatan sistem verifikasi data penerima bansos untuk meminimalisir kesalahan dan penyalahgunaan.
- Sosialisasi dan edukasi yang intensif kepada KPM mengenai penggunaan bansos yang tepat dan konsekuensi penyalahgunaan.
- Peningkatan kolaborasi antar lembaga terkait untuk mendeteksi dan mencegah penyalahgunaan bansos.
- Pemantauan berkala terhadap penggunaan dana bansos untuk memastikan bantuan digunakan sesuai peruntukan.
Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan penyaluran bansos dapat berjalan lebih efektif dan efisien, serta memastikan bantuan tersebut benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan dan terhindar dari penyalahgunaan.
Pemerintah juga perlu menyediakan saluran pengaduan yang mudah diakses bagi KPM yang mengalami kendala dalam pencairan atau memiliki pertanyaan terkait bansos. Hal ini penting untuk memastikan KPM mendapatkan informasi yang akurat dan bantuan yang dibutuhkan.