Sekolah Lapang Jajar Legowo Super Tingkatkan Pengetahuan Petani Padi di Kediri

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Saturday, 27 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Program Sekolah Lapang (SL) Tematik tanaman padi dengan metode Jajar Legowo (Jarwo) Super membawa manfaat besar bagi para petani di Kabupaten Kediri.

Melalui metode ini, para petani dapat belajar langsung bagaimana cara menanam padi secara benar, sehingga hasil panen diharapkan meningkat lebih maksimal.

Sigit Darmawan, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Pare, Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri, menyampaikan bahwa antusiasme peserta sangat tinggi.

Menurutnya, banyak teori pertanian yang sebelumnya belum sepenuhnya dipahami oleh petani, kini dapat dipelajari melalui praktek lapangan.

“Dengan mengikuti sekolah lapang, para petani bukan hanya tahu teori, tetapi juga mempraktekkan langsung, sehingga semakin paham bagaimana cara bertani padi dengan benar,” ujarnya, Jumat (26/9/2025).

Baca Juga :  Petani Kediri Diminta Jaga Kualitas Gabah Demi Harga Optimal

Salah satu pengetahuan penting yang diperoleh petani melalui program ini adalah cara pemupukan yang tepat.

Selama ini, sebagian petani beranggapan bahwa padi harus memiliki daun berwarna hijau pekat agar dianggap subur.

Namun, melalui SL, mereka belajar bahwa kebutuhan pupuk seharusnya ditentukan dengan bagan warna daun.

Sigit menjelaskan bahwa warna daun yang ideal berada pada level tiga, yaitu hijau sedang, bukan terlalu pekat.

Dengan begitu, penggunaan pupuk bisa lebih efisien dan sesuai dengan kebutuhan tanaman, sehingga biaya produksi lebih hemat tanpa mengurangi kualitas hasil panen.

Selain pemupukan, sekolah lapang juga memperkenalkan konsep pengendalian hama terpadu.

Petani diajarkan cara menghadapi serangan hama seperti walang sangit dan wereng tanpa harus bergantung pada penyemprotan pestisida berlebihan.

Baca Juga :  Optimalisasi Dana Desa untuk Ketahanan Pangan Dibahas AKD Bluto Sumenep

Misalnya, ketika walang sangit mulai menyerang pada fase pengisian bulir padi, petani disarankan tidak langsung menyemprotkan pestisida.

Hal ini karena penyemprotan bisa mematikan serangga bermanfaat yang merupakan musuh alami walang sangit.

Beberapa musuh alami yang dimaksud di antaranya tomcat, laba-laba, capung, dan kumbang.

Kehadiran serangga-serangga ini membantu menekan populasi hama sehingga ledakan serangan dapat dicegah.

Pada pertemuan kelima sekolah lapang, petani mendapatkan materi khusus dari Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) mengenai strategi pengendalian hama secara terpadu.

Melalui pembelajaran langsung di lapangan, petani kini semakin memahami bahwa bertani padi tidak sekadar menanam dan memupuk, tetapi juga membutuhkan strategi yang tepat agar hasil panen lebih baik.

Baca Juga :  Potret Buruh Tebu Kediri: Senyum Saat Panen, Resah di Luar Musim

Sigit berharap program ini mampu menjadikan petani lebih mandiri dan ahli dalam mengelola lahan padi mereka.

Dengan pemahaman baru yang diperoleh, diharapkan produktivitas meningkat dan kesejahteraan petani pun ikut terangkat.

“Ketika petani bisa memahami, mencoba, dan menemukan hal baru, maka mereka akan semakin ahli dalam bertani padi. Hasilnya bukan hanya produktivitas yang meningkat, tetapi juga kesejahteraan mereka,” tutup Sigit.

Program Sekolah Lapang Jajar Legowo Super di Kediri terbukti membawa banyak manfaat.

Petani mendapatkan pemahaman baru mulai dari teknik tanam, pemupukan yang tepat, hingga pengendalian hama secara alami.

Dengan bekal tersebut, petani diharapkan mampu meningkatkan hasil panen sekaligus mengurangi ketergantungan pada cara konvensional.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Petani Jember Selatan Hadapi Serangan Hama Ulat Frugiperda pada Tanaman Jagung
Polsek Kunir dan Bulog Gelar Operasi Pasar Beras Murah SPHP di Lumajang
Gerbangmas Desa Jatigono Ikuti Bimtek P2B untuk Wujudkan Pekarangan Bergizi dan Produktif
Harga Ayam di Kediri Diprediksi Stabil Oktober 2025, DKPP: Permintaan Turun, Pasokan Pulih
Cara Mudah Cek Status Penerima BLT Dana Desa 2025 Secara Online
Daftar Lengkap Jenis Bansos Kemensos 2025: PKH, BPNT, hingga BLT Dana Desa
Rahasia Sukses Klaim DANA Kaget Rp213.000, Jangan Sampai Ketinggalan!
Cara Cerdas Cek BSU BPJS Ketenagakerjaan September 2025, Hindari Info Hoaks!

Berita Terkait

Saturday, 27 September 2025 - 21:00 WIB

Sekolah Lapang Jajar Legowo Super Tingkatkan Pengetahuan Petani Padi di Kediri

Saturday, 27 September 2025 - 20:30 WIB

Petani Jember Selatan Hadapi Serangan Hama Ulat Frugiperda pada Tanaman Jagung

Saturday, 27 September 2025 - 20:00 WIB

Polsek Kunir dan Bulog Gelar Operasi Pasar Beras Murah SPHP di Lumajang

Saturday, 27 September 2025 - 19:30 WIB

Gerbangmas Desa Jatigono Ikuti Bimtek P2B untuk Wujudkan Pekarangan Bergizi dan Produktif

Saturday, 27 September 2025 - 18:58 WIB

Harga Ayam di Kediri Diprediksi Stabil Oktober 2025, DKPP: Permintaan Turun, Pasokan Pulih

Berita Terbaru