Banyuwangi Batik Festival 2025: Ajang Regenerasi dan Inovasi Batik Lokal yang Mendunia

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Saturday, 18 October 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus menunjukkan komitmennya dalam melestarikan dan mengembangkan warisan budaya batik melalui penyelenggaraan Banyuwangi Batik Festival (BBF) 2025.

Kegiatan yang berlangsung di Gesibu Blambangan, pada Jumat (17 Oktober 2025), menjadi wadah ekspresi bagi pengrajin, desainer, hingga pelaku ekonomi kreatif untuk memperkenalkan inovasi batik khas daerah.

Festival tahunan ini tidak hanya menampilkan keindahan motif batik Banyuwangi, tetapi juga menjadi ajang regenerasi bagi perajin muda agar tradisi membatik terus hidup di tengah arus modernisasi.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan bahwa BBF merupakan bagian dari strategi Pemkab untuk memperkuat ekosistem industri batik lokal.

Tahun ini, penyelenggaraan BBF bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui program Bulan Inklusi Keuangan (BIK).

Kolaborasi ini menjadi langkah konkret untuk meningkatkan literasi dan akses keuangan bagi pelaku UMKM batik, agar mereka lebih mandiri dalam mengelola usaha.

Baca Juga :  Manfaat dan Pentingnya Memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) bagi UMKM di Sektor Perdagangan

Menurut Bupati Ipuk, festival ini bukan sekadar ajang pameran, tetapi juga bentuk nyata pemberdayaan ekonomi kreatif daerah.

Ia menjelaskan bahwa pelaku batik perlu terus berinovasi agar mampu bersaing di pasar global.

Pemerintah mendorong agar pengrajin dan desainer muda berani menggabungkan motif kuno Banyuwangi dengan sentuhan desain modern.

Dengan cara itu, batik khas daerah tidak hanya lestari, tetapi juga memiliki nilai jual tinggi.

“Melalui BBF, kami ingin menunjukkan bahwa batik Banyuwangi bukan hanya warisan budaya, tetapi juga potensi ekonomi yang bisa membawa nama daerah ke tingkat nasional bahkan internasional,” ujar Bupati Ipuk.

Tahun ini, tema utama festival mengusung motif “Wader Kesit”, yang dipilih karena memiliki makna mendalam tentang karakter masyarakat Banyuwangi.

Baca Juga :  Kolaborasi Pembatik Sampang dan Griya Batik Heny: Strategi Inovasi Batik Tulis Hadapi Era Digital

Ketua Asosiasi Batik Sekar Jagad Banyuwangi, Fitria, menjelaskan bahwa ikan wader dikenal sebagai hewan yang lincah, tangguh, dan mampu beradaptasi dengan lingkungan.

Nilai-nilai tersebut dianggap mencerminkan semangat warga Banyuwangi yang selalu cepat berinovasi dan tangguh menghadapi perubahan.

“Motif ini kami angkat untuk menggambarkan keindahan batik yang sarat filosofi lokal. Kami ingin masyarakat dan dunia tahu bahwa setiap goresan batik Banyuwangi punya cerita dan makna,” ungkap Fitria.

Selain parade busana yang menjadi daya tarik utama, Banyuwangi Batik Festival 2025 juga menghadirkan berbagai kegiatan edukatif dan interaktif.

Salah satunya adalah Fashion Lorong Bambu, yang menampilkan karya desainer lokal dengan konsep ramah lingkungan.

Acara juga diramaikan oleh lomba mewarnai batik dan mencanting, yang melibatkan pelajar dan masyarakat umum.

Baca Juga :  6 Cara agar Terhindar dari Jeratan Pinjol

Kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan minat generasi muda terhadap seni batik sejak dini.

Sebagai puncaknya, festival akan ditutup dengan peragaan busana batik modern karya para desainer Banyuwangi pada Sabtu malam (18 Oktober 2025).

Suasana meriah, penuh warna, dan berbalut nilai budaya menjadi bukti bahwa batik Banyuwangi terus berkembang seiring zaman tanpa kehilangan jati dirinya.

Melalui Banyuwangi Batik Festival 2025, pemerintah daerah menunjukkan keseriusan dalam menjaga warisan budaya sekaligus memperkuat ekonomi kreatif.

Sinergi antara pemerintah, pelaku industri, dan lembaga keuangan seperti OJK menjadi langkah strategis menuju kemandirian dan keberlanjutan industri batik lokal.

Dengan semangat inovasi dan filosofi lokal seperti “Wader Kesit”, batik Banyuwangi bukan hanya sekadar kain, melainkan simbol keuletan dan kebanggaan masyarakat Osing yang siap mendunia.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Petani Milenial Sumenep Tampil di Ajang Inovasi Hortikultura Jawa Timur 2025, Buktikan Pertanian Bisa Keren dan Modern
Pemkab Jember Tuntaskan Penyaluran Honor Guru Ngaji 2025: 14.600 Penerima Sudah Terima Haknya
Rincian Besaran Bantuan PIP 2025 Berdasarkan Jenjang Pendidikan: SD hingga SMA Dapat Hingga Rp1 Juta per Tahun
Rincian Bantuan KIP Kuliah untuk Mahasiswa PTS: Biaya Pendidikan dan Hidup Hingga Rp8 Juta per Semester
Cara Cek Penerima Bansos Beras Oktober 2025 Lewat HP, Lengkap dengan Syarat Terbaru!
Daftar Wilayah yang Sudah Cairkan TPG 100 Persen Tahun 2025, Cek Daerahmu di Sini!
Panduan Lengkap Cara Daftar DTSEN 2025 Lewat Aplikasi Cek Bansos Kemensos
Tanda-Tanda Bansos PKH & BPNT Siap Cair: Begini Cara Pastikan Bantuanmu Sudah Masuk Rekening

Berita Terkait

Saturday, 18 October 2025 - 20:53 WIB

Petani Milenial Sumenep Tampil di Ajang Inovasi Hortikultura Jawa Timur 2025, Buktikan Pertanian Bisa Keren dan Modern

Saturday, 18 October 2025 - 19:30 WIB

Pemkab Jember Tuntaskan Penyaluran Honor Guru Ngaji 2025: 14.600 Penerima Sudah Terima Haknya

Saturday, 18 October 2025 - 19:08 WIB

Banyuwangi Batik Festival 2025: Ajang Regenerasi dan Inovasi Batik Lokal yang Mendunia

Saturday, 18 October 2025 - 12:00 WIB

Rincian Besaran Bantuan PIP 2025 Berdasarkan Jenjang Pendidikan: SD hingga SMA Dapat Hingga Rp1 Juta per Tahun

Saturday, 18 October 2025 - 10:00 WIB

Rincian Bantuan KIP Kuliah untuk Mahasiswa PTS: Biaya Pendidikan dan Hidup Hingga Rp8 Juta per Semester

Berita Terbaru