UMKMJATIM.COM – Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmen dalam memperkuat perlindungan sosial bagi masyarakat berpenghasilan rendah melalui peluncuran Bantuan Langsung Tunai Kesejahteraan Rakyat (BLT Kesra) 2025.
Program ini menjadi salah satu strategi pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di tengah tantangan ekonomi global.
Menurut Menteri Sosial Saifullah Yusuf, BLT Kesra merupakan bentuk penguatan dari bantuan sosial reguler, yang tidak hanya ditujukan bagi penerima lama, tetapi juga bagi keluarga baru yang masuk dalam kategori rentan ekonomi.
Ia menegaskan bahwa tujuan utama program ini adalah untuk memberikan perlindungan sekaligus mendorong aktivitas ekonomi masyarakat agar tetap stabil menjelang akhir tahun.
Sasaran dan Besaran Bantuan BLT Kesra 2025
Saifullah menjelaskan bahwa BLT Kesra akan menyasar rumah tangga yang berada di desil 1 hingga 4, mencakup sekitar 35,4 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.
Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp30 triliun untuk memastikan program ini berjalan efektif dan tepat sasaran.
Untuk penerima program sembako, setiap KPM mendapatkan bantuan sebesar Rp200.000 per bulan yang disalurkan setiap tiga bulan sekali.
Pada triwulan terakhir tahun 2025, pemerintah menambahkan bantuan khusus dari Presiden sebesar Rp900.000 per keluarga, sehingga total bantuan yang diterima mencapai Rp1,5 juta.
Menteri Sosial menekankan agar bantuan tersebut digunakan untuk kebutuhan pokok dan hal-hal produktif, bukan untuk keperluan yang tidak bermanfaat.
Ia juga mengingatkan agar penerima bijak dalam mengelola dana bantuan, karena program ini dimaksudkan untuk menopang perekonomian rumah tangga sekaligus menjaga stabilitas konsumsi nasional.
Penyaluran BLT Kesra Melalui Pos Indonesia dan Bank Himbara
Penyaluran bantuan akan dilakukan melalui dua jalur utama, yakni Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan PT Pos Indonesia.
Bagi penerima yang telah memiliki rekening di bank Himbara seperti BRI, BNI, Mandiri, atau BTN, dana bantuan akan langsung ditransfer ke rekening masing-masing.
Sementara itu, bagi penerima yang belum memiliki rekening, penyaluran dilakukan melalui PT Pos Indonesia.
Proses pencairan bisa dilakukan langsung di kantor pos terdekat atau diantarkan ke rumah masing-masing penerima untuk memastikan semua warga, termasuk yang tinggal di daerah terpencil, tetap mendapatkan haknya.
Saifullah menegaskan bahwa pola penyaluran ini dipilih agar bantuan bisa disalurkan lebih cepat, tepat waktu, dan tepat sasaran.
Pemerintah juga berkomitmen menjaga transparansi seluruh proses dengan sistem digitalisasi yang terintegrasi.
Pos Indonesia Siap Selesaikan Penyaluran Lebih Cepat
Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Pos Indonesia, Haris, menyampaikan bahwa pihaknya telah mempersiapkan sistem distribusi berbasis data dari Kemensos untuk memastikan penyaluran berjalan lancar.
Ia menjelaskan bahwa seluruh wilayah telah dipetakan agar proses distribusi bisa dilakukan lebih efisien.
Menurut Haris, target penyelesaian penyaluran BLT Kesra yang diberikan selama 30 hari diupayakan dapat diselesaikan hanya dalam 20 hari kerja.
Hal ini dimungkinkan berkat dukungan sistem Post Giro Cash, yang digunakan sebagai sarana utama dalam pencatatan dan pelaporan penyaluran bantuan.
“Setiap penerima akan diverifikasi secara langsung. Data, foto penerima, dan bukti penyerahan dana akan otomatis masuk ke sistem dashboard kami,” jelas Haris.
Langkah tersebut memastikan akuntabilitas penuh sekaligus meminimalisir risiko penyimpangan di lapangan.
Pemerintah menegaskan bahwa BLT Kesra 2025 bukan hanya program bantuan sementara, tetapi juga bagian dari upaya besar untuk memberdayakan masyarakat miskin agar lebih mandiri secara ekonomi.
Saat ini, lebih dari 77 ribu keluarga penerima manfaat (KPM) telah berhasil beralih dari penerima bantuan menjadi pelaku usaha mandiri.
Pemerintah menargetkan jumlah tersebut akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang.***