UMKMJATIM.COM – Pemerintah Kabupaten Situbondo terus menunjukkan keseriusannya dalam menjaga stabilitas harga sekaligus memperkuat laju pertumbuhan ekonomi daerah.
Bupati Situbondo, Rio, menyampaikan bahwa setiap kali terjadi kenaikan harga bahan pokok, pemerintah segera merespons dengan menggelar pasar murah di berbagai titik.
Langkah cepat ini disebut sebagai strategi efektif dalam menekan inflasi serta menjaga daya beli masyarakat.
Menurut Rio, pelaksanaan pasar murah menjadi bentuk nyata kehadiran pemerintah di tengah masyarakat.
Ia menjelaskan bahwa mekanisme pasar murah dilakukan secara terukur, dengan menyalurkan bahan kebutuhan pokok langsung kepada warga dengan harga di bawah pasaran.
Cara ini dinilai mampu menjaga stabilitas harga sekaligus membantu kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.
“Kalau ada kenaikan harga, kami langsung turun dengan pasar murah. Itu cara cepat dan efektif untuk menjaga keseimbangan harga di pasar, dan langkah ini sudah rutin kami lakukan,” ujarnya.
Selain fokus pada pengendalian inflasi, Bupati Rio menargetkan pertumbuhan ekonomi Situbondo pada tahun 2025 bisa mencapai 8 persen.
Angka ini memang tergolong ambisius, namun ia optimistis target tersebut dapat dicapai melalui penguatan sektor-sektor produktif seperti pertanian, perikanan, industri kreatif, dan pariwisata.
Rio menilai bahwa dengan manajemen ekonomi yang matang, kerja sama lintas sektor, serta dukungan masyarakat, Situbondo memiliki potensi besar untuk menembus pertumbuhan di atas rata-rata nasional.
“Kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia saja mencapai 5,6 persen, itu sudah luar biasa. Maka Situbondo juga harus berani menargetkan lebih tinggi, asalkan diimbangi dengan kerja keras dan perhitungan yang tepat,” tegasnya.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, Pemerintah Kabupaten Situbondo terus memperkuat sektor-sektor produktif yang menjadi tulang punggung perekonomian lokal.
Sektor pertanian tetap menjadi prioritas utama, diikuti dengan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta peningkatan kualitas infrastruktur penunjang ekonomi.
Pemerintah juga mendorong kolaborasi dengan pihak swasta dan lembaga keuangan untuk memperluas akses permodalan bagi pelaku usaha kecil.
Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, diharapkan lapangan kerja baru dapat tercipta dan kesejahteraan masyarakat semakin meningkat.
Selain itu, promosi pariwisata lokal juga digencarkan sebagai upaya menarik kunjungan wisatawan dan memperkuat potensi ekonomi kreatif di tingkat desa.
Rio menegaskan bahwa target pertumbuhan ekonomi 8 persen bukan sekadar angka, tetapi wujud tekad bersama antara pemerintah dan masyarakat Situbondo.
Ia berharap seluruh jajaran perangkat daerah dapat bekerja secara sinergis, fokus pada pembangunan berkelanjutan, dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
“Dengan perhitungan yang matang, kerja keras, dan semangat kolaborasi, saya yakin target pertumbuhan ekonomi 8 persen bisa kita capai bersama,” pungkasnya penuh optimisme.***