Ekspor Sarang Burung Walet Jatim Tembus Rp3 Triliun, Hilirisasi Jadi Fokus 2025

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Tuesday, 7 October 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Provinsi Jawa Timur kembali menunjukkan kinerja ekspor yang mengesankan melalui komoditas unggulan sarang burung walet, dengan nilai mencapai sekitar Rp3 triliun sepanjang tahun 2025.

Komoditas bernilai tinggi ini hingga kini masih didominasi oleh pasar ekspor ke Tiongkok, yang menjadi konsumen terbesar dunia untuk produk sarang burung walet.

Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jawa Timur, Hari Yuwono Ady, menyampaikan bahwa pasar utama ekspor sarang burung walet memang masih berasal dari Tiongkok.

Namun, ia menjelaskan bahwa untuk bisa menembus pasar negara tersebut, eksportir harus memenuhi beragam protokol ekspor yang sangat ketat.

Menurutnya, proses sertifikasi, kebersihan produk, hingga tata cara pengemasan menjadi faktor penting agar produk walet Indonesia dapat diterima dengan baik di pasar global.

Baca Juga :  APBD Jawa Timur 2026: Pendidikan Jadi Prioritas dengan Anggaran Rp9,7 Triliun

Hari menuturkan bahwa pihaknya kini tengah mendorong pelaku usaha agar tidak hanya mengekspor sarang burung walet dalam bentuk bahan mentah, melainkan sudah dalam bentuk produk olahan siap pakai.

Langkah ini dinilai sejalan dengan kebijakan hilirisasi industri yang tengah digencarkan oleh pemerintah pusat.

Menurutnya, transformasi ekspor ke arah produk jadi seperti kosmetik berbahan dasar sarang walet, minuman kesehatan, hingga produk perawatan kulit akan memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar.

Selain mampu menciptakan nilai tambah, kegiatan ini juga berpotensi membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar.

Dengan demikian, sektor industri turunan walet tidak hanya memperkuat daya saing ekspor, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di Jawa Timur.

Baca Juga :  Panduan Lengkap Memahami Perbedaan SNBP dan SNBT serta Pentingnya Persiapan untuk Seleksi PTN 2026

Hari menegaskan bahwa ekspor berbasis produk olahan merupakan masa depan industri walet Indonesia.

Dengan pengolahan yang baik, kualitas produk dapat meningkat dan kepercayaan pasar internasional semakin kuat.

Selain Tiongkok, pemerintah dan pelaku usaha juga tengah menjajaki peluang pasar baru untuk memperluas ekspor.

Hari mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat, akan dilakukan pengiriman perdana sarang burung walet ke Vietnam sebagai bagian dari ekspansi pasar Asia Tenggara.

Langkah ini diharapkan mampu memperluas jangkauan ekspor, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap satu negara tujuan.

Ia juga menambahkan bahwa upaya memperluas pasar ekspor bukan hanya untuk meningkatkan nilai jual, tetapi juga untuk memperkuat posisi Jawa Timur sebagai pusat produksi dan pengolahan sarang burung walet nasional.

Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendukung para eksportir agar bisa memenuhi standar internasional melalui pelatihan, pendampingan, dan peningkatan infrastruktur karantina.

Baca Juga :  DPRD Bondowoso Dorong Pabrikan Serap Tembakau Lokal di Tengah Penurunan Kualitas

Hari berharap agar para pelaku ekspor walet di Jawa Timur terus memperkuat kapasitas usaha dan memperluas jaringan internasional.

Ia menilai, semakin banyak eksportir yang berani berinovasi dan menembus pasar luar negeri, maka kontribusi ekonomi daerah juga akan semakin meningkat.

Dengan potensi yang besar serta dukungan pemerintah dalam bentuk regulasi dan fasilitasi, industri sarang burung walet di Jawa Timur diharapkan dapat berkembang lebih pesat di masa mendatang.

Transformasi dari penjual bahan mentah menjadi produsen produk olahan bernilai tinggi diyakini akan menjadi pondasi baru bagi ekspor unggulan Jawa Timur.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Panduan Lengkap Mengidentifikasi Informasi Resmi BLT Kesra 2025 agar Terhindar dari Penipuan
Cara Memastikan NIK Tetap Aktif agar Tidak Gagal Menerima BLT Kesra 2025
Pentingnya Mengecek Bansos 2025 Secara Mandiri untuk Memastikan Hak Penerima Terpenuhi
BMKG Sumbar: Info Cuaca, Peringatan Dini, dan Update Gempa Terkini Sumatera Barat
Program OPLAH 2025 di Jember Genjot Produktivitas Lahan dan Dorong Target Produksi Padi 1 Juta Ton
Sumenep Kembangkan Tumpang Sari Padi–Siwalan untuk Optimalkan Lahan Marginal dan Perkuat Ketahanan Pangan
Empat UKM Jawa Timur Raih Kontrak Ekspor Rp3,95 Triliun dengan Malaysia di Festival Ekspor 2025
Dekranasda Bojonegoro dan Jepara Perkuat Kolaborasi: Dorong Inovasi Kerajinan di Era Digital

Berita Terkait

Friday, 28 November 2025 - 12:00 WIB

Panduan Lengkap Mengidentifikasi Informasi Resmi BLT Kesra 2025 agar Terhindar dari Penipuan

Friday, 28 November 2025 - 10:00 WIB

Cara Memastikan NIK Tetap Aktif agar Tidak Gagal Menerima BLT Kesra 2025

Friday, 28 November 2025 - 08:00 WIB

Pentingnya Mengecek Bansos 2025 Secara Mandiri untuk Memastikan Hak Penerima Terpenuhi

Thursday, 27 November 2025 - 22:07 WIB

BMKG Sumbar: Info Cuaca, Peringatan Dini, dan Update Gempa Terkini Sumatera Barat

Thursday, 27 November 2025 - 20:30 WIB

Program OPLAH 2025 di Jember Genjot Produktivitas Lahan dan Dorong Target Produksi Padi 1 Juta Ton

Berita Terbaru