UMKMJATIM.COM – Peluang ekspor produk susu organik asal Jawa Timur kini semakin terbuka luas.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menilai potensi tersebut dapat menjadi langkah strategis bagi peternak lokal untuk menembus pasar global, khususnya Eropa.
Ia menjelaskan bahwa Koperasi Peternak Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan di Kabupaten Pasuruan telah berhasil mengembangkan pakan organik yang telah melalui proses asesmen dari Badan Standarisasi Pangan Organik.
Menurutnya, dengan penggunaan pakan organik, kualitas susu yang dihasilkan meningkat secara signifikan, sehingga memiliki daya saing tinggi di pasar internasional.
Khofifah menilai, pengembangan pakan organik bukan hanya sekadar inovasi, melainkan langkah konkret menuju peternakan berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Ia menambahkan, banyak negara di Eropa yang kini fokus pada produk berbasis organik dan bersertifikat.
Dengan demikian, produk susu dari Jawa Timur yang memenuhi standar tersebut memiliki peluang besar untuk menembus pasar global.
Lebih lanjut, ia mengapresiasi langkah KPSP Setia Kawan yang terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas produksi sekaligus memperkuat sistem rantai pasok yang efisien.
Koperasi ini dinilai mampu menjadi contoh bagi kelompok peternak lain di Jawa Timur dalam menerapkan sistem manajemen modern yang mengutamakan kesehatan hewan, kebersihan produksi, dan kualitas hasil akhir.
Selain peningkatan mutu produk, Khofifah juga menyoroti pentingnya aspek kesehatan ternak dalam menunjang keberhasilan ekspor.
Ia memastikan bahwa seluruh sapi perah di bawah naungan KPSP Setia Kawan berada dalam kondisi sehat dan bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Pemerintah Provinsi Jawa Timur secara rutin melakukan vaksinasi dan pemberian vitamin untuk menjaga daya tahan ternak.
Pemerintah provinsi juga memperketat pengawasan di berbagai sentra peternakan dengan melibatkan dinas terkait serta dokter hewan lapangan.
Langkah ini dilakukan agar potensi penularan penyakit dapat dicegah sejak dini.
Khofifah menekankan bahwa apabila ditemukan kasus PMK di suatu daerah, pasar hewan di wilayah tersebut akan ditutup sementara hingga situasi dinyatakan benar-benar aman.
Upaya tersebut menunjukkan komitmen kuat Pemprov Jawa Timur dalam menjaga keberlanjutan industri peternakan sekaligus memperkuat posisi Jawa Timur sebagai sentra produksi susu terbesar di Indonesia.
Menurutnya, dukungan pemerintah daerah, koperasi, dan pelaku usaha menjadi kunci utama untuk membawa produk susu Jawa Timur ke level yang lebih tinggi.
Dengan kombinasi inovasi teknologi, pengawasan kesehatan ternak, serta sistem manajemen yang profesional, produk susu asal KPSP Setia Kawan diharapkan dapat menembus pasar ekspor dan menjadi kebanggaan daerah.
Keberhasilan ini juga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan peternak serta memperluas lapangan kerja di sektor agribisnis.***











