UMKMJATIM.COM – Pemerintah Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan kesejahteraan para pengajar agama dengan menyalurkan honorarium bagi 59 guru ngaji.
Kegiatan penyaluran dilakukan secara langsung kepada para penerima pada Sabtu (11/10/2025) dan berlangsung dengan tertib di wilayah setempat.
Penyaluran ini merupakan bagian dari program Pemerintah Kabupaten Jember yang menitikberatkan pada peningkatan kesejahteraan tenaga pengajar keagamaan di tingkat akar rumput.
Melalui program ini, pemerintah berharap para guru ngaji dapat terus berperan aktif dalam membimbing dan membentuk karakter generasi muda di lingkungan masyarakat.
Dalam prosesnya, penyaluran dilakukan secara langsung agar bantuan benar-benar diterima oleh pihak yang berhak.
Pemerintah kelurahan juga menyiapkan mekanisme khusus untuk para penerima yang tidak dapat hadir karena sakit atau usia lanjut, dengan cara mengantarkan bantuan ke rumah masing-masing penerima.
Salah satu penerima manfaat adalah Siti Asiyah (80), seorang ustazah yang telah puluhan tahun mengabdikan diri sebagai pengajar Al-Qur’an di wilayah Antirogo.
Ia menerima honorarium sebesar Rp1,5 juta yang diserahkan langsung oleh Lurah Antirogo, Teguh Tri Laksono, didampingi Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan pendamping guru ngaji.
Penyerahan secara langsung ini tidak hanya menjadi simbol penghargaan bagi para pengajar agama, tetapi juga memastikan agar proses distribusi berlangsung transparan, tepat sasaran, dan bebas dari penyimpangan.
Lurah Antirogo, Teguh Tri Laksono, menjelaskan bahwa penyaluran honorarium tersebut merupakan wujud perhatian pemerintah terhadap kontribusi besar para guru ngaji dalam membangun fondasi moral masyarakat.
Ia menegaskan bahwa pelaksanaan program dilakukan sesuai dengan amanah dari Bupati Jember agar bantuan diberikan secara langsung di bawah pengawasan tiga pilar wilayah, yakni kelurahan, kepolisian, dan TNI.
Selain itu, Teguh juga menuturkan bahwa seluruh penerima telah melalui tahap verifikasi data untuk memastikan bahwa mereka benar-benar layak menerima bantuan.
Dengan proses yang transparan dan akuntabel, diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap program pemerintah semakin meningkat.
Masyarakat setempat menyambut baik penyaluran honorarium ini.
Abdullah, anak dari Siti Asiyah, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas perhatian yang diberikan pemerintah terhadap para pengajar agama.
Ia berharap program seperti ini dapat terus berlanjut di masa mendatang agar kesejahteraan guru ngaji semakin meningkat.
Program honorarium guru ngaji di Jember ini juga menjadi bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat dalam memperkuat nilai-nilai keagamaan di tengah perkembangan zaman.
Dengan adanya dukungan finansial dan moral dari pemerintah, para guru ngaji diharapkan semakin termotivasi dalam menjalankan peran strategis mereka sebagai pembimbing spiritual generasi muda.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Jember ingin memastikan bahwa kesejahteraan para pengajar agama menjadi perhatian serius.
Program ini bukan sekadar bantuan finansial, tetapi juga bentuk penghargaan terhadap dedikasi dan ketulusan mereka dalam mencerdaskan kehidupan beragama masyarakat.***