UMKMJATIM.COM – Pemerintah Kabupaten Bondowoso menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan potensi daerah di sektor peternakan dan perikanan.
Langkah ini dilakukan melalui upaya mengaktifkan kembali aset-aset penting yang selama ini belum berjalan optimal, seperti Pasar Hewan Bondowoso dan Balai Benih Ikan (BBI) Sumber Wringin.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bondowoso, Hendri, mengungkapkan bahwa pihaknya berencana menjajaki kerja sama dengan pihak ketiga sebagai solusi strategis menghadapi keterbatasan anggaran daerah.
Menurutnya, kolaborasi lintas sektor menjadi hal penting agar pengelolaan aset daerah dapat berjalan lebih efektif dan berdampak luas bagi masyarakat.
Hendri menyampaikan bahwa kebijakan ini sejalan dengan arahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait pengelolaan aset daerah.
Ia menekankan bahwa dengan kondisi fiskal yang terbatas, pemerintah daerah tidak bisa sepenuhnya bergantung pada transfer dana dari pemerintah pusat.
Menurutnya, Pemkab Bondowoso perlu menciptakan peluang baru melalui kemitraan produktif.
Ia menilai keterlibatan pihak ketiga dapat menjadi motor penggerak dalam mengaktifkan kembali aset daerah yang selama ini belum berfungsi maksimal.
Pemerintah berharap kerja sama tersebut bisa menghadirkan pihak-pihak dengan “tangan dingin”, yang mampu memberikan nilai tambah dalam pengelolaan aset daerah.
Hendri menambahkan bahwa kerja sama semacam ini tidak hanya membantu dari sisi pendanaan, tetapi juga menghadirkan efisiensi, inovasi, dan peningkatan kapasitas manajemen yang lebih profesional.
Dengan demikian, aset daerah bisa memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat.
Selain mengembangkan pasar hewan, Pemkab Bondowoso juga menaruh perhatian khusus pada Balai Benih Ikan (BBI) Sumber Wringin, yang memiliki lahan seluas dua hektare.
Hendri menjelaskan bahwa fasilitas tersebut saat ini belum beroperasi secara maksimal, padahal memiliki potensi besar untuk mendukung sektor perikanan daerah.
Ia mengungkapkan, pemerintah daerah akan berupaya mencari berbagai bentuk dukungan, termasuk peluang bantuan dari pemerintah pusat maupun kerja sama dengan investor swasta.
Menurutnya, segala opsi akan dipertimbangkan untuk memastikan BBI dapat kembali aktif dan produktif dalam waktu dekat.
Dengan optimalisasi ini, diharapkan Balai Benih Ikan Sumber Wringin mampu menjadi pusat produksi bibit ikan unggul yang dapat menopang ketahanan pangan sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Hendri menegaskan bahwa Bondowoso memiliki potensi yang luar biasa, tidak hanya dari sisi pertanian dan botani, tetapi juga sektor peternakan dan perikanan.
Ia menyebut bahwa cita-cita untuk menjadikan Bondowoso sebagai lumbung ternak Jawa Timur telah ada sejak masa kepemimpinan bupati-bupati sebelumnya.
Kini, pemerintah daerah berupaya mewujudkan kembali cita-cita tersebut melalui pendekatan yang lebih modern dan kolaboratif.
Dengan strategi pengembangan berbasis potensi lokal dan dukungan kerja sama lintas sektor, Bondowoso diharapkan mampu meneguhkan posisinya sebagai salah satu sentra ternak dan perikanan unggulan di Jawa Timur.
Langkah ini diyakini tidak hanya akan memperkuat sektor ekonomi daerah, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.***