UMKMJATIM.COM – Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Timur mulai diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Salah satu daerah yang merasakan dampaknya adalah Kabupaten Sumenep. Turunnya hujan menjadi pertanda datangnya musim tanam baru, yang dinanti-nantikan oleh para petani setelah menghadapi musim kemarau cukup panjang.
Bagi para petani di wilayah ini, hujan pertama bukan sekadar perubahan cuaca, melainkan awal kehidupan baru bagi tanaman mereka.
Kondisi tanah yang mulai lembap menjadi waktu yang tepat untuk mulai menanam berbagai komoditas pertanian, terutama jagung, yang menjadi salah satu tanaman andalan di Sumenep.
Suyanto, seorang petani asal Desa Langsar, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, mengungkapkan bahwa dirinya langsung memanfaatkan momen turunnya hujan untuk memulai proses tanam jagung.
Ia menjelaskan bahwa penanaman dilakukan segera setelah hujan pertama turun di wilayahnya.
Ia menuturkan bahwa dirinya sudah menebar benih jagung sejak seminggu terakhir setelah hujan mulai mengguyur desanya.
Bagi Suyanto, menanam jagung di awal musim hujan menjadi strategi terbaik agar tanaman bisa tumbuh optimal dan hasil panen lebih maksimal.
Suyanto juga mengungkapkan harapannya agar musim tanam kali ini bisa berjalan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
Ia berharap cuaca tetap stabil, ketersediaan pupuk memadai, dan harga jual hasil panen jagung nantinya bisa memberikan keuntungan yang layak bagi para petani.
Musim hujan yang mulai datang membawa harapan baru bagi sektor pertanian di Kabupaten Sumenep.
Para petani yang sebelumnya menunggu curah hujan kini mulai mengolah lahan dan menyiapkan bibit.
Jagung menjadi salah satu tanaman yang paling banyak ditanam karena memiliki daya tahan tinggi dan permintaan pasar yang stabil.
Selain jagung, sebagian petani juga memanfaatkan musim tanam ini untuk menanam kedelai dan padi, tergantung pada kondisi lahan dan ketersediaan air.
Pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian Sumenep juga disebut tengah memantau kesiapan lahan serta ketersediaan pupuk bersubsidi agar proses tanam dapat berjalan lancar.
Awal musim hujan menjadi sinyal positif bagi keberlangsungan sektor pertanian di Jawa Timur, khususnya di wilayah Madura.
Jika kondisi cuaca terus mendukung, para petani berharap produktivitas pertanian dapat meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu, ketersediaan pupuk dan dukungan dari pemerintah sangat dibutuhkan untuk menjaga semangat para petani.
Dengan manajemen pertanian yang baik dan cuaca yang bersahabat, Sumenep berpotensi menjadi salah satu daerah penyuplai jagung terbesar di Jawa Timur pada musim tanam tahun 2025 ini.
Hujan yang turun mungkin tampak biasa bagi sebagian orang, namun bagi para petani seperti Suyanto dan warga Desa Langsar lainnya, turunnya hujan adalah simbol harapan dan kehidupan baru — sebuah awal yang membawa optimisme untuk hasil panen yang lebih melimpah.***











