UMKMJATIM.COM – Daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus ditingkatkan melalui berbagai terobosan inovatif.
Salah satu langkah strategis hadir dari Tim Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Jember, yang menggandeng UMKM Gehael Food Indonesia—produsen rengginang tape asal Bondowoso.
Program ini mendapatkan dukungan penuh dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) 2025.
Tema Besar: Advanced Food Processing untuk Ekspor
Kegiatan pendampingan ini mengusung tema “Implementasi Advanced Food Processing (AFP) Melalui Otomatisasi Cabinet Dryer dan Peningkatan Sistem Keamanan Pangan pada Produksi Rengginang Tape di Gehael Food Indonesia, Bondowoso untuk Akselerasi Menuju Ekspor.”
Inti dari kegiatan tersebut adalah bagaimana teknologi modern dapat mempercepat proses produksi sekaligus memastikan standar mutu pangan lebih terjamin.
Dengan demikian, produk lokal seperti rengginang tape bisa lebih kompetitif dan layak masuk ke pasar global.
Salah satu langkah nyata yang dilakukan tim adalah memberikan alat produksi berupa mesin cetak rengginang dan cabinet dryer otomatis.
Sebelumnya, proses pengeringan dan pencetakan masih dilakukan secara manual, yang memakan waktu lama serta menghasilkan bentuk produk yang tidak seragam.
Kehadiran teknologi ini dipandang mampu meningkatkan efisiensi waktu, menjaga konsistensi bentuk, serta menambah kapasitas produksi.
Hasilnya, UMKM dapat memenuhi permintaan pasar lebih cepat dengan kualitas yang lebih terstandar.
Selain aspek produksi, kegiatan ini juga fokus pada peningkatan mutu keamanan pangan.
Tim dari Politeknik Negeri Jember memberikan pendampingan berupa sosialisasi dan pelatihan mengenai penyusunan dokumen keamanan pangan.
Hal ini menjadi sangat penting karena untuk masuk ke pasar ekspor, produk pangan harus memenuhi standar keamanan yang ketat.
Dengan adanya pengetahuan baru ini, pelaku UMKM diharapkan mampu mengelola usaha mereka secara lebih profesional dan berkelanjutan.
Implementasi teknologi serta pelatihan keamanan pangan ini tidak hanya sekadar meningkatkan kapasitas produksi, tetapi juga menjadi tonggak penting bagi UMKM Bondowoso dalam melakukan transformasi menuju era modern.
Dengan inovasi ini, rengginang tape yang awalnya hanya beredar di pasar lokal diharapkan mampu bersaing di pasar internasional.
Politeknik Negeri Jember menegaskan komitmennya untuk terus hadir dalam mendampingi UMKM.
Kolaborasi antara dunia pendidikan, pemerintah, dan pelaku usaha lokal dinilai sebagai kunci untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif sekaligus menjaga kelestarian produk pangan tradisional Indonesia.
Ke depan, keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan UMKM di daerah lain,
sehingga produk lokal Indonesia semakin siap menembus pasar global dengan membawa identitas budaya dan kualitas unggulan.***