UMKMJATIM.COM – Program Keluarga Harapan (PKH) kembali menyalurkan bantuan sosial pada tahap keempat tahun 2025. Salah satu kategori penerima yang menjadi prioritas utama adalah keluarga dengan anak balita.
Bantuan ini diberikan sebagai bentuk dukungan pemerintah untuk memastikan tumbuh kembang anak usia dini dapat berlangsung optimal, sekaligus meringankan beban ekonomi keluarga miskin.
PKH kategori balita ditujukan bagi keluarga yang memiliki anak berusia 0 hingga 6 tahun dan memenuhi kriteria tertentu yang telah ditetapkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos).
Sebelum menerima bantuan, setiap calon penerima diwajibkan memenuhi sejumlah persyaratan administratif dan verifikasi lapangan.
Tujuan Bantuan PKH Balita
Bantuan untuk kategori anak balita dalam Program Keluarga Harapan memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Pemerintah ingin memastikan anak-anak di usia emas (golden age) mendapatkan asupan gizi yang baik serta perawatan kesehatan yang memadai.
Selain itu, bantuan ini diharapkan dapat membantu keluarga penerima manfaat (KPM) agar tetap konsisten membawa anaknya ke Posyandu atau fasilitas layanan kesehatan terdekat, sehingga tumbuh kembang anak bisa dipantau secara rutin oleh tenaga medis.
Syarat Menjadi Penerima PKH Balita 2025
Berdasarkan pedoman resmi dari Kemensos, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar keluarga bisa terdaftar sebagai penerima PKH kategori balita tahap 4 tahun 2025.
Persyaratan tersebut antara lain:
Terdaftar dalam DTKS Kemensos
Keluarga calon penerima wajib masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dikelola oleh Kementerian Sosial.
Data ini menjadi acuan utama pemerintah dalam menentukan siapa saja yang berhak mendapatkan bantuan sosial.
Memiliki Anak Usia 0–6 Tahun
Anak balita yang menjadi sasaran bantuan harus tercatat dalam Kartu Keluarga (KK) dan memiliki data kependudukan yang valid.
Termasuk Keluarga Miskin atau Rentan Miskin
Calon penerima merupakan keluarga dengan kondisi ekonomi lemah, penghasilan rendah, atau tergolong rentan miskin sesuai penilaian dari pemerintah daerah setempat.
Tidak Menerima Bantuan Serupa dari Program Lain
Keluarga tidak sedang mendapatkan bantuan sejenis di luar PKH, misalnya program bantuan gizi dari lembaga lain, agar tidak terjadi tumpang tindih bantuan.
Memiliki Dokumen Kependudukan yang Lengkap
Setiap penerima harus memiliki KTP, Kartu Keluarga (KK), serta dokumen identitas anak seperti akta kelahiran atau surat keterangan dari desa.
Aktif di Posyandu atau Layanan Kesehatan Anak
Sebagai bentuk verifikasi, keluarga wajib membawa anaknya secara rutin ke Posyandu, puskesmas, atau layanan kesehatan terdekat. Hal ini menunjukkan bahwa anak mendapatkan perawatan gizi dan imunisasi sesuai ketentuan.
Komitmen Pemerintah terhadap Kesejahteraan Anak
Melalui PKH kategori balita, pemerintah berupaya menekan angka stunting dan gizi buruk di Indonesia.
Dukungan dana tunai ini diharapkan dapat digunakan keluarga untuk memenuhi kebutuhan penting anak, seperti susu, makanan bergizi, dan keperluan kesehatan lainnya.
Selain itu, program ini juga menjadi salah satu upaya menciptakan generasi masa depan yang sehat, cerdas, dan produktif, terutama dari kalangan keluarga prasejahtera.
Dengan mematuhi seluruh persyaratan dan mengikuti mekanisme yang berlaku, keluarga penerima manfaat dapat memastikan bantuan PKH tahap 4 tahun 2025 diterima secara tepat waktu dan sesuai sasaran.***

 
  
					





 
						 
						 
						 
						 
						



