UMKMJATIM.COM – Inovasi pemanfaatan lahan tidur kini mulai memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat pedesaan.
Salah satu contoh datang dari Munawar, warga Desa Saronggi, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, yang berhasil mengubah lahan tak produktif miliknya menjadi sumber penghasilan menjanjikan melalui budidaya rumput pakan ternak.
Munawar mengungkapkan bahwa ide awal memanfaatkan lahan kosong itu muncul dari pengamatannya terhadap meningkatnya kebutuhan pakan ternak di wilayahnya.
Dalam wawancara dengan RRI, ia menjelaskan bahwa kini seluruh lahan miliknya sudah ditanami rumput pakan ternak dan menghasilkan pendapatan stabil setiap tahun.
Dari hasil usahanya tersebut, Munawar mampu memperoleh pendapatan sekitar Rp24 juta per tahun.
Menurut perhitungannya, satu bidang lahan berukuran 3×15 meter mampu menghasilkan keuntungan bersih hingga Rp500 ribu per tahun.
Jika dijumlahkan dari seluruh lahan yang ia kelola, hasilnya mencapai puluhan juta rupiah setiap tahunnya.
Ia menuturkan bahwa proses untuk mencapai hasil tersebut tidak instan. Butuh waktu sekitar dua tahun hingga kualitas rumput di lahannya benar-benar optimal sebagai pakan ternak.
Ia juga terus belajar dan melakukan perawatan secara rutin agar pertumbuhan rumput tetap terjaga.
Menurutnya, usaha ini tidak hanya memberikan tambahan penghasilan, tetapi juga berpotensi menjadi alternatif usaha berkelanjutan bagi para petani di pedesaan.
“Bagi petani, menanam rumput bisa menjadi sumber pendapatan baru yang lebih stabil. Permintaan terus meningkat karena peternak membutuhkan pasokan pakan setiap hari,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa rumput hasil tanamannya banyak diminati oleh para peternak lokal yang memelihara sapi dan kambing.
Bahkan, beberapa pembeli berasal dari luar desa karena kualitas rumputnya dinilai bagus, hijau, dan bergizi tinggi untuk hewan ternak.
Munawar menjelaskan, perawatan rumput pakan ternak tidaklah sulit. Setelah masa tanam awal, hanya diperlukan pemupukan berkala dan penyiraman secukupnya agar tanaman tetap subur.
Selain itu, rumput bisa dipanen secara bergilir, sehingga lahan tetap produktif sepanjang tahun.
Usaha seperti ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat lain yang memiliki lahan kosong namun belum dimanfaatkan secara maksimal.
Dengan modal relatif kecil dan risiko rendah, budidaya rumput pakan ternak bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan ekonomi keluarga di tengah fluktuasi harga komoditas pertanian.
Pemerintah daerah pun diharapkan dapat memberikan dukungan berupa pelatihan dan akses permodalan agar lebih banyak petani tertarik menekuni sektor ini.
Sebab, selain menambah pendapatan, langkah ini juga ikut membantu menjaga ketahanan pangan dan mendukung sektor peternakan di wilayah Madura.
Bagi Munawar, keberhasilan ini menjadi bukti bahwa lahan tidur bukanlah sekadar tanah tak berguna.
Dengan kreativitas dan ketekunan, lahan tersebut bisa berubah menjadi ladang rezeki yang menguntungkan sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.***











