UMKMJATIM.COM – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Sosial terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan perlindungan sosial bagi anak-anak yatim piatu di seluruh daerah.
Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah dengan menjalankan Program ATENSI (Asistensi Rehabilitasi Sosial), yaitu program bantuan sosial yang dirancang untuk menjamin keberlangsungan hidup dan pendidikan anak-anak yang kehilangan orang tua.
Program ATENSI menyasar anak-anak yatim, piatu, maupun yatim piatu yang telah terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau data resmi pemerintah daerah.
Melalui basis data ini, penyaluran bantuan dapat dilakukan secara tepat sasaran kepada keluarga penerima manfaat (KPM) yang benar-benar membutuhkan dukungan.
Bantuan yang diberikan dalam program ATENSI bervariasi antara Rp 200.000 hingga Rp 300.000 per anak setiap bulan, tergantung pada kebutuhan dan kondisi penerima.
Bentuk bantuan pun tidak selalu berupa uang tunai, tetapi juga bisa dalam bentuk barang seperti perlengkapan sekolah, makanan bergizi, pakaian, serta dukungan alat kesehatan.
Dengan cara ini, bantuan tidak hanya bersifat konsumtif, tetapi juga mendukung perkembangan anak secara menyeluruh.
Kementerian Sosial menegaskan bahwa tujuan utama dari program ATENSI adalah memastikan anak-anak yang kehilangan orang tua tetap memperoleh kesempatan yang sama untuk melanjutkan pendidikan dan menikmati kehidupan yang layak.
Program ini juga berperan dalam mencegah anak-anak tersebut jatuh ke dalam lingkaran kemiskinan baru akibat kehilangan orang tua sebagai penopang ekonomi keluarga.
Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos, dalam keterangannya, menyebutkan bahwa pendekatan ATENSI tidak hanya berfokus pada pemberian bantuan finansial, tetapi juga pada pendampingan psikososial dan penguatan keluarga pengganti.
Anak-anak yang diasuh oleh kerabat, panti sosial, atau lembaga kesejahteraan anak akan mendapatkan pemantauan rutin agar tumbuh kembang mereka tetap terjaga.
Selain itu, program ATENSI juga mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan lembaga sosial dalam mendukung anak-anak penerima manfaat.
Beberapa daerah bahkan telah menambahkan dukungan lokal berupa beasiswa, program keterampilan, hingga pelatihan vokasi untuk anak-anak usia sekolah menengah.
Dengan adanya program ini, pemerintah berharap setiap anak yatim piatu di Indonesia dapat merasakan kehadiran negara di tengah situasi sulit yang mereka alami.
Program ATENSI juga menjadi simbol nyata bahwa pembangunan sosial tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga pada kemanusiaan dan keadilan sosial.
Kemensos mengimbau masyarakat agar memastikan data anak yatim piatu di wilayahnya tercatat dalam DTKS melalui perangkat desa atau kelurahan.
Dengan demikian, tidak ada anak yang terlewat dari jangkauan bantuan.
Melalui program ATENSI, pemerintah berkomitmen menjaga agar setiap anak tetap memiliki harapan dan kesempatan yang sama untuk tumbuh, belajar, dan berkontribusi bagi bangsa di masa depan.***











