UMKMJATIM.COM – Program Green Radio yang disiarkan RRI Sampang pada Sabtu, 22 November 2025, kembali menarik perhatian publik setelah mengangkat tema mengenai pentingnya pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
Dalam edisi kali ini, RRI menghadirkan Ketua Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Sampang, Nurul Rofiqoh, sebagai narasumber utama.
Tema yang diangkat, “Hijaukan Lingkungan dengan Bank Sampah: Kebiasaan Kecil, Dampak Besar,” menjadi sorotan karena relevansinya dengan isu lingkungan yang semakin kompleks.
Dalam sesi dialog tersebut, Nurul menjelaskan bahwa dirinya telah membentuk sebuah komunitas go green yang terdiri dari 60 anggota perempuan.
Komunitas ini dibentuk sebagai wadah untuk mendorong kebiasaan positif di tengah masyarakat, terutama dalam pengelolaan sampah rumah tangga.
Ia menilai bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam menjaga kelestarian lingkungan, karena sebagian besar aktivitas rumah tangga berhubungan langsung dengan produksi sampah.
Komunitas ini secara rutin melakukan pemilahan sampah antara organik dan anorganik.
Nurul memaparkan bahwa sampah anorganik diolah menjadi beragam produk kerajinan dengan nilai ekonomis, seperti tas belanja, dompet, hingga berbagai kerajinan dari bungkus kopi.
Produk-produk ini kemudian dipasarkan melalui beragam saluran, mulai dari penjualan daring, kegiatan bazar, hingga kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup setempat.
Menurutnya, pendekatan seperti ini bukan hanya membantu mengurangi volume sampah, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat yang terlibat.
Tidak berhenti pada pengolahan sampah anorganik, komunitas tersebut juga memanfaatkan sampah organik dengan cara difermentasi menjadi eco-enzym.
Nurul menyebutkan bahwa eco-enzym memiliki banyak kegunaan, mulai dari pupuk, cairan pembersih alami, hingga bahan pendukung kegiatan penghijauan.
Ia menilai bahwa pemanfaatan eco-enzym menjadi langkah sederhana namun memiliki dampak besar bagi keseimbangan lingkungan.
Melalui pengalamannya mengelola sampah, Nurul mengungkapkan bahwa dirinya cukup sering diundang untuk memberikan pelatihan di berbagai tempat.
Mulai dari sekolah, perguruan tinggi, hingga organisasi perempuan.
Pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep pengelolaan sampah yang benar sekaligus membangun kesadaran masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan.
Menurut penuturannya, banyak pihak yang kemudian terinspirasi untuk memulai bank sampah mandiri di lingkungan mereka masing-masing.
Ia menekankan bahwa kegiatan yang dilakukan komunitasnya tidak hanya bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga untuk memberdayakan masyarakat, terutama kaum perempuan.
Melalui bank sampah, para anggota mendapatkan keterampilan sekaligus peluang ekonomi tambahan.
Hal ini sejalan dengan visi LLHPB untuk menciptakan masyarakat yang produktif, mandiri, dan memiliki kesadaran ekologis.
Program Green Radio yang menyoroti inisiatif lokal ini menjadi ruang edukasi penting bagi masyarakat luas.
RRI Sampang dinilai mampu menghadirkan isu lingkungan secara ringan namun informatif, sekaligus memberikan contoh nyata bahwa perubahan besar dapat dimulai dari langkah-langkah kecil yang dilakukan secara konsisten.
Dengan semakin banyaknya komunitas yang bergerak di bidang pengelolaan sampah, diharapkan upaya kolektif menjaga kelestarian lingkungan dapat terwujud secara berkelanjutan.***











