UMKMJATIM.COM – Menjelang dibukanya pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2026, pemerintah mulai memberikan gambaran awal mengenai jenis formasi yang akan diprioritaskan.
Informasi awal ini disampaikan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) sebagai acuan bagi calon pelamar agar dapat mempersiapkan diri lebih matang sebelum seleksi resmi dibuka.
Arah kebijakan rekrutmen ASN tahun 2026 mengalami pergeseran cukup signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Bila beberapa tahun terakhir perekrutan lebih banyak menitikberatkan pada pengangkatan tenaga honorer, maka untuk 2026 pemerintah secara tegas menetapkan bahwa peluang lebih besar diarahkan kepada fresh graduate atau lulusan baru.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya penyegaran dan regenerasi aparatur negara, sekaligus menjawab kebutuhan kompetensi baru di era digital.
Berdasarkan penjelasan MenPANRB, terdapat sejumlah rumpun formasi yang menjadi fokus utama untuk CPNS 2026. Salah satu sektor yang mendapatkan perhatian besar adalah tenaga kesehatan.
Pemerintah menilai kebutuhan tenaga medis terus meningkat, terutama di daerah-daerah dengan fasilitas kesehatan terbatas.
Formasi seperti dokter, perawat, hingga ahli gizi dipastikan masuk dalam daftar prioritas dan menjadi peluang besar bagi lulusan baru di bidang kesehatan.
Selain kesehatan, sektor pendidikan juga menjadi salah satu prioritas dalam rekrutmen CPNS tahun depan.
Pemerintah mencatat masih adanya kekurangan guru untuk mata pelajaran tertentu, terutama pada level sekolah dasar dan menengah.
Oleh sebab itu, formasi guru diproyeksikan tetap dibuka cukup banyak, khususnya untuk daerah yang masih kekurangan pendidik.
Kebijakan ini sekaligus mendukung peningkatan kualitas pendidikan nasional melalui pemenuhan guru-guru baru yang lebih kompeten dan terlatih.
Sementara itu, kebutuhan tenaga aparatur yang mampu menguasai teknologi informasi membuat pemerintah menetapkan tenaga teknis digital sebagai prioritas ketiga.
Formasi yang masuk kategori ini mencakup analis data, pengembang aplikasi, programmer, hingga ahli sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE).
Pemerintah menilai bahwa transformasi digital di berbagai instansi tak bisa ditunda, sehingga ASN dengan kompetensi digital merupakan kebutuhan mendesak demi meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Meski pemerintah telah menyampaikan gambaran umum formasi prioritas, detail ini juga masih dipengaruhi oleh hasil analisis kebutuhan dari masing-masing daerah.
Setiap pemerintah daerah diwajibkan mengajukan kebutuhan tenaga CPNS berdasarkan kondisi riil di wilayah mereka.
Contohnya adalah kebutuhan tenaga kesehatan tambahan untuk daerah terpencil atau kawasan dengan fasilitas medis yang minim.
Usulan daerah ini nantinya akan menjadi bahan pertimbangan dalam penetapan formasi nasional.
Dengan adanya bocoran awal mengenai formasi yang akan dibuka, calon pelamar CPNS 2026 dapat lebih mudah mempersiapkan diri sejak dini, baik dalam hal kompetensi maupun dokumen administrasi.
Pemerintah pun terus menegaskan bahwa seluruh informasi resmi mengenai jadwal, mekanisme pendaftaran, serta formasi lengkap akan diumumkan secara bertahap melalui kanal resmi MenPANRB dan BKN.
Perekrutan CPNS 2026 diprediksi menjadi salah satu seleksi terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
Fokus pada fresh graduate memberikan kesempatan emas bagi lulusan baru untuk berkarier sebagai aparatur negara sekaligus berkontribusi terhadap pembangunan nasional.***










